Bersembunyi Dari Allah

Hakikat muraaqabatullah adalah secara continue seorang hamba merasakan dan meyakini pengawasan dari Allah Ta’ala terhadap semua keadaannya

Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Penulis adalah Staf Pengelola Anggaran Belanja Pegawai IAIN Pontianak, Muhamad Rahimi. (Istimewa) 

Dari uraian tersebut dapat kita pahami bahwa secara definisi muraqabah dan cara melaksanakannya dalam kehidupan adalah merupakan praktek utama dalam ibadah yang kita laksanakan di bulan Ramadhan ini, yaitu meyakini bahwa Allah selalu hadir untuk kita disaat kita puasa, sholat, shodaqah dan ibadah lainnya yang tak luput dari pengawasan Allah. Sehingga hanya Allah dan kita sajalah yang tahu tentang ibadah puasa yang kita jalani.

Kita bisa luput dari pandangan manusia saat berpuasa namun tak akan bisa bersembunyi dari pandangan Allah. Tidak makan dan minum serta melakukan sesuatu yang membatalkan puasa semuanya Allah mengetahui bahkan nilai puasa kita juga sudah diperhitungkan oleh Allah, sehingga kita pantas atau tidak menyandang peringkat taqwa.

Sampai niat kita berpuasa pun Allah mengetahuinya, maka marilah kita perbaharui niat kita yang mungkin masih terselip niat untuk meraih dunia dengan beribadah kepada Allah. Kita murnikan niat kita berpuasa dan ibadah hanya untuk Allah di bulan mulia ini. Innasholati wanusuki wamahyayaa wamamati lillahirobbil’aalamin. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved