Stok Vaksin Covid Pontianak Menipis, Berikut Penjelasan Wali Kota Edi Rusdi Kamtono

Vaksin tergantung dropping dari pemerintah pusat, karena ada target untuk divaksinkan dan ada masa expired-nya

Editor: Jamadin
TRIBUN PONTIANAK/ Muhammad Rokib
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Stok vaksin Covid-19 yang ada di Kota Pontianak saat ini mulai menipis. Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pontianak merasa khawatir pelaksanaan vaksinasi terhenti

Ketua Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pontianak yang juga Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengakui stok vaksin di Kota Pontianak saat ini mulai menipis. Terkait ketersediaan vaksin, pihaknya masih menunggu dari pemerintah pusat.

"Vaksin tergantung dropping dari pemerintah pusat, karena ada target untuk divaksinkan dan ada masa expired-nya. Vaksin yang dilaksanakan pemerintah kota sekarang sudah mendekati 100 persen. Kita masih menunggu kiriman dari pusat kalau kirimannya ada kita vaksin lagi," ujar Edi Rusdi Kamtono, Sabtu 17 April 2021.

Edi mengatakan, vaksin yang diberikan itu sudah sesuai arahan yang ditentukan dari pemerintah pusat.

Di antaranya kepada Lansia, pelayanan publik, pelaku usaha ekonomi, selanjutnya baru menyasar kepada masyarakat secara umum.

Dalam rangka untuk mendapatkan stok tambahan vaksin, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi.

"Kita berkoordinasi dengan pemerintah pusat dalam hal ini BNPB maupun Kementerian Kesehatan dan Pemerintah provinsi untuk minta dropping terus," ujar Edi Rusdi Kamtono.

33 Lansia di Mempawah Sudah Terima Suntikan Vaksin

Wali Kota Pontianak ini menyebutkan, sementara ini target yang akan diberi vaksin di Kota Pontianak sebanyak kurang lebih 95 ribu suntikan. Hal tersebut berdasarkan data dari pemerintah pusat.

Ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Handanu menyampaikan kemungkinan vaksinasi Covid-19 akan disetop sementara. Sebab stok vaksin yang tersedia saat ini hanya cukup untuk beberapa hari ke depan.

“Vaksinasi Covid-19 akan dihentikan sementara beberapa hari ke depan. Kemungkinan beberapa hari ini vaksin (dosis) pertama akan kita hentikan dulu,” ujarnya kepada Tribun.

Ia mengatakan, vaksin yang tersedia saat ini akan difokuskan terlebih dahulu untuk pelaksanaan vaksinasi dosis kedua.

“Kecuali kalau ada dropping vaksin lagi, baru bisa melanjutkan atau melakukan vaksinasi pertama khusus pelayan publik," ujarnya.

Meskipun demikian, untuk vaksinasi Lansia, dikatakannya tetap terus berjalan. "Stok vaksin ini adalah untuk Lansia dan untuk vaksinasi kedua. Karena kita anggap vaksinasi pertama untuk pelayanan publik sudah melebihi target," ungkapnya.

Handanu mengatakan, ketersediaan vaksin dikatakannya akan berubah setiap saat, lantaran vaksinasi terus berlanjut. Namun Handanu tidak mengungkapkan berapa stok vaksin yang tersedia saat ini.

Menurutnya, yang jelas vaksin yang diberikan kepada Kota Pontianak hanya cukup untuk 45 ribu orang.

"Totalnya mendapatkan sekitar 95 ribu suntikan adalah untuk sekitar 45 ribu orang. Sedangkan untuk vaksinasi pertama sudah mendekati 45 ribu orang. Jadi kalau masih ada vaksin, itu adalah stok untuk vaksin kedua," jelasnya.

Sementara di Kabupaten Kubu Raya, stok vaksin yang tersedia mencapai 150 vial. "Sampai saat ini masih ada 150 vial (vaksin Sinovac) tersisa. Atau masih bisa diberikan kepada 1.500 orang. Karenakan satu vial itu digunakan untuk 10 kali penyuntikan," jelasnya, Jumat 16 April 2021.

Marijan memastikan penyuntikan vaksin masih akan tetap terus dilakukan pihaknya, selama pendistribusian vaksin Sinovac dari pemerintah pusat maupun dari provinsi itu berlanjut.

Marijan mengatakan, pendisitribusian vaksin Sinovac yang dilakukan telah memasuki tahap kedua. Di Kubu Raya, Marijan menyebutkan pihaknya telah memberi suntikan vaksin kepada 10.495 masyarakat penerima prioritas.

"Dari data vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Kubu Raya sendiri, dari tahap pertama yang dilakukan kepada tenaga medis, hingga pendistribusian penerima prioritas tahap kedua bagi pelayanan publik, termasuk dari guru. Telah ada 10.495 orang yang diberikan vaksin," terang Marijan.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Mempawah, Mukhtar Siagian, mengatakan pihaknya masih memiliki stok sebanyak 130 vial vaksin Covid-19.

Baca juga: Masih Tersedia 130 Vial Vaksin di Kabupaten Mempawah

"Saat ini untuk vial vaksin kita masih ada 130 vial, dalam artian 1 vial untuk 9 orang, jadi dari 130 vial vaksin diperkirakan masih ada untuk 1170 orang," jelasnya.

Dengan stok tersebut, kata Mukhtar, hingga saat ini proses vaksinasi masih berjalan. "Proses vaksinasi kita saat ini sesuai anjuran menteri kesehatan diprioritaskan untuk Lansia, dan proses vaksinasinya masih tetap berjalan," katanya.

Ia mengungkapkan, distribusi vaksin dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar untuk di Kabupaten Mempawah tidaklah menentu.

"Untuk vial vaksin yang kita terima juga tidak menentu, tapi kita selalu mengajukan permintaan kepada Diskes Kalbar untuk ketersediaan vaksin," katanya.

Mukhtar mengatakan, distribusi terakhir dilakukan sekitar tiga pekan lalu. "Ya, ada sekitar tiga minggu yang lalu kita menerima vaksin dari Diskes Kalbar, yakni sebanyak 170 vial vaksin," jelasnya lagi.

Sementara untuk distribusi berikutnya, Mukhtar mengatakan pihak kabupaten tidak mengetahuinya karena tergantung dari Diskes Kalbar.

"Kita juga belum tahu kapan vaksin akan datang lagi, karena kita juga tahu ketersediaan vaksin memang sangat terbatas," terangnya.

Akan tetapi, Mukhtar menegaskan dengan keterbatasan vaksin, tidak akan menghentikan proses vaksinasi.

"Tidak ada penghentian proses vaksinasi, masih tetap terlaksana, dan sekarang juga sudah difokuskan untuk Lansia dan guru," tukasnya.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan dan Kefarmasian Dinas Kesehatan dan KB Kota Singkawang, Jukarni menerangkan stok vaksin tersedia di Kota Singkawang saat ini berjumlah 439 vial.

Sebanyak 439 vial vaksin ini rencananya untuk digunakan sebagai vaksinasi dosis kedua kepada sejumlah lansia serta unsur vertikal.

Pada Kamis 8 April 2021 lalu, Jukarni menerangkan, pihaknya sudah mengajukan sebanyak 59.000 vial vaksin ke Pemerintah Provinsi.

"Sudah kami ajukan melalui surat yang ditandatangani langsung ibu Wali Kota Singkawang," terangnya, Sabtu 17 April 2021.

Jukarni mengungkapkan, pada Senin 19 April 2021 mendatang, dirinya akan berangkat ke Pontianak untuk mengambil vaksin dari Pemerintah Provinsi Kalbar.

"Untuk jumlahnya kami masih belum tahu, kalau seperti sebelumnya, kami mengajukan ribuan, biasanya dapat ratusan," terangnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan dan KB Kota Singkawang, dr Yuliani Setyawati menerangkan, hingga saat ini sebanyak 2.319 nakes, 580 lansia, serta 3.368 pelayanan publik sudah divaksinasi.

"Data ini, belum dihitung pelayanan publik selama dua hari kemarin dan pelayanan di Kantor Pajak," terangnya.

Sementara untuk pelaksanaan vaksinasi bagi masyarakat umum, dr Yuliani katakan masih belum dijadwalkan. Pasalnya hal tersebut ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved