Taukah Kamu, Porsi Makan dan Gizi yang Baik Saat Puasa? Berikut Saran Ahli Gizi

Porsi Makan dan Gizi yang Baik saat Puasa, dari Karbohidrat hingga Protein. meningkatkan dan mempertahankan imunitas menjadi hal yang penting

Shutterstock
8 Resep Menu Sahur Mantap, Makanan yang Cocok untuk Sahur Agar Kuat Puasa. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Dalam hitungan hari, umat muslim di Indonesia akan melaksanakan ibadah puasa selama bulan suci Ramadhan 1442 Hijriah di tahun 2021 ini.

Ahli ingatkan pentingnya porsi asupan makan dan gizi yang baik saat sahur maupun berbuka puasa.

Masyarakat yang menjalankannya harus mempersiapkan diri dengan baik.

Baca juga: Mandi Junub saat Puasa Boleh Dilakukan Setelah Subuh ? Mandi Junub Setelah Adzan Subuh Hukumnya ?

Baca juga: Doa Sesudah Sholat Tahajud yang Mustajab agar Keinginan Cepat Dikabulkan oleh Allah SWT

Apalagi, Ramadhan tahun ini menjadi kali kedua umat muslim di hampir seluruh dunia merasakan berpuasa di tengah pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir hingga sekarang.

Oleh karena itu, meningkatkan dan mempertahankan imunitas menjadi hal yang penting agar ibadah puasa bisa berjalan dengan baik dan lancar, serta terhindar dari infeksi Covid-19 yang ada.

Dokter Spesialis Gizi, dr Yohan Samudra menyarankan agar masyarakat yang akan berpuasa, baik itu ketika sahur maupun berbuka puasa tetap mengonsumsi asupan gizi seimbang ini.

Berikut beberapa bahan makanan yang termasuk dalam nutrisi karbohidrat, protein, lemak serta serat dan vitamin.

1. Kabohidrat

  • Nasi
  • Ubi, singkong atau talas
  • Kentang
  • Pisang
  • Jagung
  • Kurma
  • Kacang merah
  • Bit
  • Nasi merah
  • Oat
  • Apel
  • Mangga
  • Jeruk
  • Gandum 

2. Protein hewani dan nabati

  • Telur
  • Daging Ayam
  • Ikan
  • Daging Sapi
  • Kacang-kacangan
  • Udang
  • Keju
  • Almond
  • Dada Kalkun
  • Susu
  • Yogurt
  • Brokoli
  • Tuna
  • Biji labu
  • Edamame 

3. Serat dan vitamin

  • Berbagai jenis sayuran
  • Semuajenis Buah-buahan 

4. Lemak

  • Alpukat
  • Minyak kelapa
  • Kuning telur
  • Minyak samin (Ghee)
  • Salmon
  • Kacang
  • Minyak zaitun
  • Chia seed
  • Dark chocolate
  • Ikan
  • Keju 

"Sel imun kita itu dibuatnya dari protein juga, dan memperkuatnya dengan vitamin (banyak terdapat di bauh dan sayur)," ujarnya.

"Jadi harus ada protein dari hewani maupun nabati, juga vitamin dan mineral yang bisa didapatkan dari buah dan sayur," imbuhnya.

Namun, tidak boleh juga mengabaikan nutrisi karbohidrat yang dibutuhkan sebagai sumber energi bagi tubuh.

Baca juga: Contoh Khutbah Jumat Bulan Ramadhan 2021 Tema Hikmah dan Berkah Bulan Suci Ramadhan

Baca juga: LIVE SCORE Manchester United vs Granada & Hasil Sementa Liga Europa MU Vs Granada Roma Vs Ajak

Makan makanan mengandung karbohidrat dapat membantu metabolisme lemak dan protein selama puasa, sehingga dapat mencegah terjadinya ketosis dan pemecahan protein yang berlebihan.

Porsi konsumsi puasa yang baik
Jadi kalau porsi makan sahur yang direkomendasikan adalah 40 persen dari kebutuhan total harian masing-masing individu.

Jika seseorang membutuhkan 1500 kalori per hari, maka sebaiknya harus dipenuhi 40 persen dalam menu asupan makanan saat sahur.

"Nanti disesuaikan, nasinya berapa, lauknya berapa, dan sisanya nanti buat takjil sama berbuka puasa," kata dia.

Sementara itu, untuk porsi ideal menu buah-buahan yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam sehari adalah 5 porsi.

Sehingga, ketika makan sahur bisa mengonsumsi sayur satu porsi dan dilanjutkan dengan hidangan cuci mulut dengan buah.

Kemudian, saat berbuka puasa jangan lupa untuk mengonsumsi buah juga dalam menu sajian takjilnya.

"Kemudian pas berbuka (makan berat) pakai porsi sayur lagi, jadi sudah empat porsi. Lalu malamnya sebelum tidur makan buah lagi bisa terpenuhi lima porsi," jelasnya.

Dengan begitu, makan buah dan sayurnya bisa sesuai dengan porsi anjuran WHO serta mempertahankan imunitas tubuh selama puasa.

Yohan juga menegaskan, kalau kita makan martabak, itu kandungan karbohidrat tinggi, tapi protein dan lemaknya rendah sekali.

"Tapi ada juga orang yang kandungan lemaknya cukup, tapi proteinnya sedikit. Nah ini, ternyata protein itulah yang menjaga imunitas," ucap dia.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved