Beri Edukasi ke Pengunjung Warkop, Harisson Ingatkan Bahaya OTG

Dia yakin, jika sampel usap pengunjung tersebut diperiksa dengan mesin PCR, maka dipastikan dia hasilnya juga positif.

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson memberikan edukasi kepada pengunjung warung kopi di jalan lintas melawi, Sintang, usai ditemukan satu orang positif corona berdasarkan pemeriksaan Rapid Tes Antigen. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson memberikan edukasi kepada pengunjung warung kopi di jalan lintas melawi, usai ditemukan satu orang positif corona berdasarkan pemeriksaan Rapid Tes Antigen.

Harisson mengingatkan, bagi pengunjung warung kopi yang rapid test antigennya negative, belum tentu tidak ada virus corona dalam tubuhnya.

Dia yakin, jika sampel usap pengunjung tersebut diperiksa dengan mesin PCR, maka dipastikan dia hasilnya juga positif.

“Adik-adik jangan bahagia, kalau dibilangin rapid antigennya negative, itu belum tentu Anda negative, kalau kita masukan mesin PCR, mungkin adik-adik positif. Apalagi tadi, temen ngobrolnya itu, yang tadi positif, itu kalau kami PCR, itu pasti Anda juga positif,” kata Harisson, Jumat 16 April 2021.

Baca juga: BREAKING NEWS - Razia Penegakan Prokes, Satgas Temukan Pengunjung Warkop Positif Corona di Sintang

Harisson mengingatkan bagi orang yang terpapar corona namun tidak bergejala (OTG) sangat rentan menularkan virus kepada kepada orang lain.

Akibatnya bisa fatal apabila yang terpapar tersebut anggota keluarga yang punya riwayat komorbid seperti darah tinggi, diabetes, ginjal dan paru-paru.

Baca juga: Satu Pengunjung Warkop Positif Corona, Wabup Sintang Belum Putuskan Sanksi

“Kalau kena, tapi tidak ada gejala, lalu pulang ke rumah, ada nenek, bapak, ibu yang ada komorbid, dia akan kena. Nah kalau sudah dia pasti dirawat di rumah sakit, kalau daya tahannya tidak bagus, dan itu dia akan meninggal. Kan kita yang bawa penyakitnya ke rumah. Adik adik merasa berdosa,” ujar Harisson.

Ditegaskan Harisson, upaya pemerintah akan percuma memperketat pintu masuk ke Kalbar dengan mewajibkan swab PCR baik lewat udara maupun air, jika masyarakatnya tidak melakukan protokol kesehatan.

“Maka percuma kita menghadang orang luar masuk ke sini kalau masyarakatnya sendiri di wilayah kalbar tidak menerapkan protokol kesehatan. Tetap penyakitnya akan menyebar seperti sekarang yang terjadi di sintang,” jelasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved