Resahkan Masyarakat, Satlantas Polres Sintang Tindak Tegas Balap Liar
Tindakan tegas diberikan lantaran laporan masyarakat aksi balap liar sudah sangat meresahkan. Aksi sekelompok anak muda tersebut sangat menggangu akti
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Bukanya menghabiskan waktu bersama keluarga di tengah pandemi corona, sejumlah remaja di Kota Sintang justru menggeber knalpot racing di sepanjang jalan PKP Mujahidin.
Aksi balapan liar itu tentu saja meresahkan masyarakat. Tidak hanya memekakan telinga masyarakat yang ingin istirahat usai sahur, aksi balap liar itu juga membahayakan nyawa pengguna jalan lainnya.
Sat Lantas Polres Sintang mengambil tindakan tegas. Para pembalap liar yang beraksi subuh hari di bulan Ramadhan dibubarkan. Mereka yang terjaring langsung dihukum.
"Tindakan yang diambil petugas yaitu memberikan efek jera berupa menggiring motornya masing dengan cara didorong dari TKP menuju Mapolres Sintang. Sesampainya di kantor Mapores Sintang diberikan arahan dan pernyataan untuk tidak mengulang kembali," kata Kasat Lantas Polres Sintang, AKP Aulia Hadiputra, Kamis 15 April 2021.
Tindakan tegas diberikan lantaran laporan masyarakat aksi balap liar sudah sangat meresahkan. Aksi sekelompok anak muda tersebut sangat menggangu aktivitas lalu lintas umum.
Baca juga: Tuah Mangasih Sebut Sudah Saatnya Sintang Punya Perda Tipiring
"Ada lima unit kendaraan yang terjaring di sekitara tugu BI. Mereka ditilang, dan yang mengenakan knalpot racing dicopot,” tegas Aulia.
Aksi balap liar remaja di bulan ramadhan, menuai kecamatan di masyarakat. Masyarakat yang resah dengan suara bising dari aktivitas balap liar itu pun meminta agar polisi menindak tegas. Ada pula yang mendoakan dan menunggu pelaku balap liar masuk ke IGD, saking geramnya. “Kami tunggu di IGD RSUD,” tulis Redno mengomentari video aksi balap liar di media sosial.
Kapolres Sintang, AKBP Ventie Bernard Musak, melalui Kasubag Humas Iptu Hariyanto mengimbau agar remaja tidak melakukan aktivitas yang membahayakan, seperti balap liar.
Sebaiknya, remaja sintang menggunakan waktu sebaik-baiknya di rumah bersama keluarga, apalagi saat ini sedang dilanda pandemi corona.
“Kami menekankan kembali pada orangtua mereka, harusnya lebih bisa mengontrol kegiatan anaknya. Jika mengharapkan petugas, itu sama saja kerja yang sia-sia, karena anak-anak itu tau kalau petugas patroli mereka kabur. Orangtua harus awasi anaknya, sudah banyak contoh akibat kelalaian orangtua, akhirnya berdampak pada hal-hal yang merugikan diri sendiri, keluarga dan orang lain,” jelas Hariyanto. (*)