Launching Kampong Sotong Pangkong, Wali Kota Pontianak Dukung Pelaku Usaha Kuliner

Usai Launching, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyampaikan, bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak mensuport dan memfasilitasi para pelaku

Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Wali Kota Pontianak Launching Kampong Sotong Pangkong di Jalan Merdeka, Gang Murai, Kelurahan Mariana, Kecamatan Pontianak Kota, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu 11 April 2021. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Launching Kampong Sotong Pangkong di Jalan Merdeka, Gang Murai, Kelurahan Mariana, Kecamatan Pontianak Kota, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu 11 April 2021.

Usai Launching, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyampaikan, bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak mensuport dan memfasilitasi para pelaku usaha kuliner sotong pangkong agar meningkatkan kualitas dan inovasi untuk produknya.

Menurutnya, Sotong Pangkong menjadi makanan khas kota Pontianak selama 30 tahun yang lalu, tentu diharapkannya bisa menjadi daya tarik kepada para wisatawan, baik daei dalam maupun dari luar.

Baca juga: Jadwal Imsakiyah Puasa Ramadhan 2021 untuk Kota Pontianak Kalbar dan Sekitarnya

"Tidak hanya pada saat bulan Ramadan, tetapi juga pada bulan-bulan lainnya. Bagi mereka yang ingin mencicipi sotong pangkong, sentranya di Kelurahan Mariana, Jalan Merdeka Barat. Tidak hanya warga Kota Pontianak yang datang mencicipi, banyak juga warga dari luar yang penasaran dengan rasanya," jelas Edi Rusdi Kamtono.

Sotong pangkong yang menjadi ciri khas ini merupakan cumi kering yang dibakar dan dipipihkan menggunakan palu yang disajikan dengan sambal sehingga terasa lebih nikmat.

Menurutnya, dengan membuat berbagai varian sambal yang bermacam-macam akan memberikan alternatif pilihan bagi penikmat sotong pangkong. Lantaran Sotong Pangkong ini memiliki khas sedikit manis pada rasanya yang dilakukan dengan penyajian cepat dengan cara dibakar dan dipangkong.

"Ini yang kita kemas dari kualitas dan higenisnya sehingga berdampak kepada perkeonomian. Jadi cara memakannya, rasanya, sensasinya memang beda dengan yang lain," ungkapnya.

Karena masih di tengah pandemi covid-19, Edi mewajibkan para pedagang tetap mematuhi protokol kesehatan covid-19 secara ketat, mulai dari penyediaan tempat cuci tangan atau hand sanitizer dan tidak terlalu ramai

"Ketika dalam keadaan sedang tidak makan, sebaiknya tetap mengenakan masker. Jika protokol kesehatan ditaati, maka bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan ekonomi tetap bergerak," jelasnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved