MAHAR Pengantin Pesanan Gadis Pontianak Berujung Pilu, Kasih Ibu dan Anak Terhalang Mertua dan Suami

Bela rela pergi meninggal keluarga dan tanah kelahirannya untuk menikah dengan seorang pria di China demi mengadu nasib.

Penulis: Ferryanto | Editor: Rizky Zulham
NET/ISTIMEWA
Ilustrasi 

Ditampar, dipukul, diusir, diborgol, bahkan suatu ketika iapun pernah mengalami pendarahan hebat ditangan akibat jari tangannya digigit oleh sang mertua.

Sejak tiba, belapun ternyata langsung di suruh bekerja membuat berbagai kerajinan, namun setiap kali ia menerima gaji, sang suami yang ternyata pengangguran mengambil gajinya.

Kendati sudah melahirkan dua anak, Bela mengaku tak pernah mendapat perlakuan baik.

Baca juga: Selamat Dari Belenggu Siksaan Suami dan Mertua, Bela Harap Bertemu 2 Buah Hatinya

Bahkan selama 5 tahun itu ia dilarang untuk mengurus dan memberikan kasih sayang seorang ibu kepada putranya yang berusia 4 tahun dan putrinya yang berusia 2 tahun.

Disana Bela mengaku hanya dianggap tugasnya cukup melahirkan keturunan bagi sang mertua.

Puncaknya, Januari 2020 Bela yang sudah dirundung frutasi akibat penderitaan berkepanjangan berontak dan melawan perlakuan buruk sang ibu mertua.

Akibat hal itu, sang ibu mertua yang bertambah murka melaporkannya ke Polisi setempat dengan tuduhan penganiayaan.

Bela ditangkap dan ditahan selama dua minggu dikantor polisi tersebut, saat ia dikeluarkan dari tahanan, dan mencoba kembali ke rumah mertua menemui suami, dan dua buah hatinya, ibu mertua mengusirnya tanpa memberinya apapun, hanya dua helai baju di badan yang ia bawa.

Tanpa uang, dokumen apapun, hanya bermodalkan pakaian yang menempel ditubuh, Bela yang bertahan selama itu hanya untuk melihat dua buah hatinya tumbuh, hanya bisa pasrah menerima nasib dan berjalan kaki tanpa tujuan, sembari berdoa kepada Tuhan agar ada sebuah keajaiban yang membuatnya dapat kembali ke tanah kelahirannya Pontianak, Indonesia.

Beberapa jam berjalan tanpa tujuan, seorang wanita paruh baya, menghampirinya, mengaku iba, sang wanita itu menawarinya untuk tinggal dirumahnya.

Tak punya pilihan dan tanpa berfikir apapun,  Bela memutuskan untuk ikut sembari terus berharap nasib baik berpihak padanya.

Wanita itu kemudian memberikan Bela pekerjaan, sembari bekerja dan berhasil mendapat penghasilan ia yang masih ingat dengan nomor ponsel sang adik dan media sosial berhasil menghubungi adiknya dan memberittahukan kondisinya yang telah berpindah tempat karena di usir oleh sang mertua.

Adik Bela yang mendapat kabar buruk nasib sang kakak, kemudian melaporkan hal itu ke SBMI, dan berdasarkan laporan tersebut, SBMI langsung membuat laporan ke berbagai pihak untuk proses pemulangan dari Bela.

Saat itu, pihak KBRI yang mendapat laporan dari SBMI telah berhasil melacak Bela, namun Bela masih memutuskan untuk bertahan sementara waktu karena kedua buah hatinya masih berada ditangan sang mertua.

Namun, saat Bela bekerja bersama wanita lansia itu sembari berusaha menemui para buah hatinya, sang wanita itupun sempat menawari Bela untuk menjadi pasangan anaknya untuk memberinya keturunan, namun Bela menolak.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved