Korban Pengantin Pesanan
Selamat Dari Belenggu Siksaan Suami dan Mertua, Bela Harap Bertemu 2 Buah Hatinya
Setahun berselang, usaha untuk mendapatkan putranya yang berusia 4 tahun dan putrinya yang berusia 2 tahun tak membuahkan hasil.
Penulis: Ferryanto | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Setelah menerima perlakukan buruk selama 5 tahun oleh ibu mertua dan sang suami di Cina, Bela (21) korban Pengantin Pesanan asal Kota Pontianak berhasil pulang dengan selamat ke Pontianak, Indonesia pada 6 april 2021 lalu atas bantuan SBMI, KBRI dan BP2MI.
Bela berhasil pulang setelah melalui proses yang cukup panjang, dimana pada awal tahun 2020 saat ia di usir oleh sang mertua tanpa membawa apapun, Bela sudah berhasil terlacak dan hendak di pulangkan ke Indonesia, namun karena ia menolak lantaran masih ingin memperjuangkan nasib Putra dan putrinya yang ada ditangan sang mertua, sehingga kepulangannya gagal.
Setahun berselang, usaha untuk mendapatkan putranya yang berusia 4 tahun dan putrinya yang berusia 2 tahun tak membuahkan hasil.
Ditengah harapannya untuk dapat bersama dua buah hatinya, Bela yang setelah diusir ditampung oleh seorang wanita paruh baya malah di minta untuk berhubungan dengan Putra Wanita itu agar sang wanita itu memiliki keturunan.
Baca juga: BREAKING NEWS - 5 Tahun Jadi Korban Pengantin Pesanan Cina, Wanita Pontianak Kembali Dengan Selamat
Menolak atas hal itu, Bela kemudian di jual ke pihak lain sebagai pekerja, mengetahui hal itu, Bela pun melapor ke Kantor Polisi setempat, Polisi yang menerima laporan Bela langsung menghubungi KBRI di Guangzou, kemudian pihak KBRI memproses kembali kepulangan Bela di tahun 2021 ini.
Dengan berat hati, Bela yang sebatang kara di negeri orang tak punya pilihan lain selain kembali ke Tanah Air Indonesia dari pada mengalami siksaan baru dinegeri orang tanpa sanak keluarga.
Saat ini, Kedua buah hatinya masih berada ditangan suami dan mertua yang mengusirnya Cina, kendati sangat bersyukur dapat kembali ke tanah air dan dapat berkumpul dengan ibu dan ayahnya.
Bela mengaku masih mengharap anak - anaknya dapat ia temui, namun disadarinya hal itu merupakan hal sangat sulit, walaupun tak mustahil dapat terjadi.
"yah mau bagaimana lagi, mungkin ini yang terbaik, mau bawa anak - anak kesini tapi susah, mereka sama mertua disana, sekarang cuman bisa berdoa, dan berusaha ihlas, untuk mulai hidup baru disini,'' tuturnya.
Bela menyampaikan, saat ini ia hanya bisa berdoa kepada Tuhan agar mendapat keajaiban untuk dipertemukan dengan Putra dan Putrinya, dan ia berharap Putra dan putrinya dapat merindukannya sebagaimana ia merindukan dua buah hatinya itu.
Sebelumnnya, disaat hari kepulangan, wajah bela terlihat sumringah, ayah dan ibunya pun tampak sangat bahagia atas kepulangan putri pertama dari enam anaknya, setelah lima tahun berpisah.
Bela menceritakan, ia berangkat ke Tiongkok pada tahun 2015, saat itu usianya baru 16 (enam belas tahun), dirinya kesana karena harus ikut bersama seorang pria warga Tiongkok yang baru saja dinikahinya atas prakarsa Mak Comblang asal Indonesia dan Cina.
Dijanjikan kehidupan nyaman, layak, serta uang untuk membantu perekonomian orang tua, Bela sebagai anak pertama merasa memiliki tanggung jawab besar untuk membantu kehidupan keluarga.
Oleh sebab itu, iapun nekat berangkat ke negeri orang bersama pria yang baru beberapa waktu dikenalnya untuk merubah nasib, dengan mahar 12 juta rupiah, akhirnya Bela ikut bersama pria Tiongkok bernama Rao Yu Bao ke Cina, tanpa sebelumnya menjalani prosesi pernikahan.
Baca juga: Kejamnya Ibu Mertua! Gadis Pontianak Korban Pengantin Pesanan Pria China, Disiksa hingga Dipenjara
Segala proses administrasi di urut oleh Mak comblang dari Indonesia yang biasa disapa Aphin, usia bela yang masih 16 tahun diubah menjadi 21 tahun, dan pada waktunya, Bela tinggal menuju Bandara dan berangkat ke Cina.