MAHAR Pengantin Pesanan Gadis Pontianak Berujung Pilu, Kasih Ibu dan Anak Terhalang Mertua dan Suami

Bela rela pergi meninggal keluarga dan tanah kelahirannya untuk menikah dengan seorang pria di China demi mengadu nasib.

Penulis: Ferryanto | Editor: Rizky Zulham
NET/ISTIMEWA
Ilustrasi 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Bermodalkan mahar senilai Rp 12 juta seorang Gadis Pontianak menjadi korban Pengantin Pesanan pira asal China.

Kisah pilu Bela (21) warga Pontianak ini pun dimulai.

Berharap mendapat kesejahteraan setelah dipersunting Pria asal Negeri Tirai Bambu itu, bela justru mendapat perlakuan buruk dari ibu mertua dan suami.

Tepat lima tahun lalu, Bela yang saat itu masih berusia 16 tahun terbang ke China bersama pria yang telah memesannya lewat jasa mak comblang.

Bela rela pergi meninggal keluarga dan tanah kelahirannya untuk menikah dengan seorang pria di China demi mengadu nasib.

Bela yang merupakan putri pertama dari enam bersaudara menceritakan, ia berangkat ke Tiongkok pada tahun 2015.

Baca juga: Kejamnya Ibu Mertua! Gadis Pontianak Korban Pengantin Pesanan Pria China, Disiksa hingga Dipenjara

Ketua SBMI Pontianak Martin Lip No (Kiri) dan Bela (Kanan) Korban TPPO, Pengantin Pesanan Cina,
Ketua SBMI Pontianak Martin Lip No (Kiri) dan Bela (Kanan) Korban TPPO, Pengantin Pesanan Cina, (TRIBUNPONTIANAK/FERRYANTO)

Dirinya ke sana karena harus ikut bersama seorang pria warga Tiongkok yang baru saja dinikahinya atas prakarsa Mak Comblang asal Indonesia dan Cina.

Dijanjikan kehidupan nyaman dan layak serta uang untuk membantu perekonomian orang tua, Bela sebagai anak pertama merasa memiliki tanggung jawab besar untuk membantu kehidupan keluarga.

Oleh sebab itu, ia nekat berangkat ke negeri tirai bambu bersama pria yang baru beberapa waktu dikenalnya untuk merubah nasib.

Dengan mahar Rp 12 juta, Bela akhirnya ikut bersama pria Tiongkok bernama Rao Yu Bao ke Cina, tanpa sebelumnya menjalani prosesi pernikahan.

Segala proses administrasi di urut oleh Mak comblang dari Indonesia yang biasa disapa Aphin, usia bela yang masih 16 tahun diubah menjadi 21 tahun, dan pada waktunya, Bela tinggal menuju Bandara dan berangkat ke Cina.

Berharap mendapat kehidupan layak demi membantu orang tua, Bela justru harus menerima kenyataan yang pahit.

Sikap baik suami dan ibu mertua saat di Indonesia berubah drastis ketika tiba di Kota Jiangxi , Cina/Tiongkok.

Selama 5 tahun menikah Bela mengaku mendapat berbagai perlakuan buruk dari suami dan ibu mertuanya.

Sejak tahun pertama bela mengaku sudah tak bisa berkomunikasi dengan orang tuanya di Indonesia, karena ponsel miliknya dihancurkan oleh sang mertua.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved