PENTING Bagi Orangtua Memahami Emosi Anak dan Membiarkan Sang Buah Hati Meluapkan Lewat Tangisan
Saat anak menangis, secara otomatis orangtua akan menenangkan dan meminta anak untuk berhenti menangis dengan mengucapkan beberapa frasa seperti, “ber
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Maudy Asri Gita Utami
Di dunia mereka, kehilangan mainan kesayangan mungkin adalah hal yang tragis, dan mungkin itu adalah momen pertama mereka memproses perasaan kehilangan dan kesedihan yang mendalam.
Sekalipun jika kita, orang dewasa, tidak menganggapnya sebagai masalah besar, kita tetap perlu menunjukkan kepada mereka bahwa kita peduli dengan rasa kesedihan mereka dan sampaikan bahwa mereka akan baik-baik saja.
Melarang anak menunjukkan emosinya, seperti menangis, akan terbawa hingga mereka dewasa.
Pada waktunya nanti, mereka bisa saja meyakini bahwa mereka tidak boleh mengekspresikan perasaannya. Padahal, menahan emosi dapat mengganggu kesehatan mental.
Baca juga: Benarkah Serat Bisa Membantu Menurunkan Berat Badan? Lihat Kandungan dan Fungsi Yang Baik Bagi Tubuh
Baca juga: Resep Ayam Palekko, Menu Sahur dan Buka Puasa Ramadhan
3. Membingungkan
Situasi di mana anak sedang merasakan kesedihan namun malah dilarang untuk menangis akan membuat mereka bingung.
Anak kecil masih belum bisa memproses emosinya.
Mereka merasakan sakit yang dalam di hati mereka dan mereka tahu bahwa bahwa rasa sakit itu harus diekspresikan, namun hal itu malah dilarang oleh orang dewaaa.
Larangan untuk menangis akan membuat anak mencoba dan mengungkapkan perasaan mereka dengan cara lain, misalnya dengan marah atau melakukan kekerasan dalam situasi tertentu.
Perasaan harus dilepaskan dan merupakan tugas orangtua untuk mengajarkan anak meluapkan perasaannya lewat cara-cara yang sehat dan menangis adalah salah satunya.