Kasus Aktif Covid di Indonesia Lebih Rendah Dari Global, Menko Airlangga Ajak Tingkatkan Investasi
Airlangga menjelaskan, anggaran PC-PEN untuk program kesehatan dan perlindungan sosial difokuskan pada pemeliharaan kesehatan dan daya beli masyarakat
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
Menko Airlangga menyebutkan bahwa Indonesia memiliki misi menjadi negara yang bisa keluar dari middle income trap pada tahun 2045.
“Pandemi ini tidak menghalangi Indonesia untuk menyelesaikan pekerjaan kita dalam melakukan reformasi struktural secara nasional, salah satunya melalui penerapan UU Cipta Kerja. UU ini akan menyederhanakan, menyinkronkan, dan mengefektifkan peraturan yang seringkali menghambat kegiatan bisnis Indonesia,” sambungnya.
Baca juga: Berhasil Tekan Penyebaran Covid-19, Airlangga Hartarto : PPKM Mikro Akan Diperluas
Selain membentuk Indonesia Investment Authority (INA) sebagai lembaga pengelola investasi, Pemerintah tetap melanjutkan Proyek Strategis Nasional (PSN) di tengah Pandemi Covid-19.
Dengan total 201 proyek dan 10 program yang memiliki nilai investasi lebih dari 4,817 triliun rupiah, pembangunan infrastruktur melalui PSN ini akan membantu pemerataan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia serta meningkatkan investasi.
Terakhir, peningkatan kerja sama ekonomi internasional juga dilakukan salah satunya melalui Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) untuk memperluas akses pasar dan meningkatkan Foreign Direct Investment (FDI).
Sebagai informasi, akses pasar RCEP adalah sebesar 186 miliar USD dan meliputi 30% dari Gross Domestic Product (GDP) dunia.
“Berbagai strategi ini akan berhasil jika kita mendapat dukungan dari semua pihak, termasuk dari dunia usaha. Pemerintah akan berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif. Untuk itu, dunia usaha silakan memanfaatkannya dengan baik dan bersama-sama membantu pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi,” pungkas Menko Airlangga. (*)