Sempat Dirawat Karena Alami Luka Bakar, Kakek Korban Kebakaran di Sintang Akhirnya Meninggal Dunia
Kakek Sendi menderita luka bakar sekitar 70 persen pada bagian perut, punggung, muka, tangan kiri kanan, dan kedua kakinya. Pada hari pertama dirawat,
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Sempat menjalani perawatan luka bakar, Petus Sendi, korban kebakaran di Desa Nanga Pari, Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang, meninggal dunia pada Selasa 23 Maret 2021.
Lansia berusia 90 tahun tersebut menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 05. 30 wib di RSUD Rujukan Ade M Djoen Sintang.
"Iya, meninggal dunia," kata Direktur RSUD Ade M Djoen Sintang, Rosa Trifina singkat dikonfirmasi Tribun Pontianak.
Kakek Sendi menderita luka bakar sekitar 70 persen pada bagian perut, punggung, muka, tangan kiri kanan, dan kedua kakinya. Pada hari pertama dirawat, korban kondisi umumnya stabil.
Baca juga: Kebakaran di Sepauk Sintang, 7 Rumah Ludes Terbakar dan Satu Warga Alami Luka Bakar
33 Jiwa Terdampak Kebakaran di Nanga Pari, Penyebab Kebakaran Diduga dari Puntung Rokok
Musibah kebakaran di Desa Nanga Pari, KM 62, Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalbar, menyebabkam 33 jiwa kehilangan tempat tinggal.

Tujuh unit rumah warga ludes terbakar. Kerugian materil ditaksir ratusan juta rupiah.
Peristiwa kebakaran terjadi pada Minggu, 21 Maret 2021 sekitar pukil 15.00 wib, tepatnya terjadi di Dusun Tuntun Palah, Desa Nanga Pari.
Rumah pertama yang terbakar, milik Petrus Kasno. Anak dari kakek Sendi, yang mengalami luka bakar--akhirnya meninggal dunia di rumah sakit.
Baca juga: Kakek 90 Tahun Alami Luka Bakar Nyaris di Sekujur Tubuh Akibat Kebakaran di Nanga Pari Sepauk
Saat kejadian, Kasno tidak berada di rumah. Dia pergi melayat ke dusun tetangga, yang berjarak 100 meter dari rumahnya.
Di rumah Kasno, hanya tinggal Kakek Sendi seorang diri.
"Pada saat melayat korban mendengar teriakan kebakaran, tidak lama kemudian korban mengecek rumahnya dan melihat api sudah membesar dan tidak sempat menyelamatkan barang yang berada di dalam rumah, pada saat itu sudah banyak warga yang membantu memadamkan api," kata Kapolres Sintang, AKBP Ventie Bermard Musak, melalui Kasubag Humas Iptu Hariyanto, Senin 22 Maret 2021 malam.

Musa, tetangga Kusno sedang berada di rumah sebelum peristiwa kebakaran terjadi. Dia keluar rumah ketika mendengar suara teriakan kebakaran. Musa melihat asap dari dalam rumah Kasno.
"Dia masuk ke dalam rumah Kasno dan menolong kakek Sendi keluar dari rumah. Dia juga membantu mengeluarkan surat - surat yang sebatas bisa diselamatkan. Api pertama kali terlihat di bagian dapur," ujar Hariyanto.

Kerugian akibat kebakaran yang ditaksir keseluruhan kurang lebih mencapai Rp. 365.730.000.
Korban terdampak kebakaran saat ini tinggal di rumah tetangga dan keluarga. Total rumah yang terbakar sebanyak 7 unit dan 33 jiwa.
"Diperkirakan api bersumber dari puntung rokok dari rumah Kasno. Pada saat kejadian kakek sendi (korban luka bakar) merokok dan kondisi sudah pikun dan rabun," ungkap Hariyanto. (*)