Luncurkan Gerakan Santri Menabung, TPAKD Kejar Target Tingkatkan Inklusi Keuangan di Kalbar

Serta mendorong budaya menabung peserta didik sejak dini melalui kepemilikan rekening oleh pelajar (Satu Rekening Satu Pelajar) termasuk santri.

Penulis: Nina Soraya | Editor: Nina Soraya
TRIBUN/FILE
Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Kalimantan Barat bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Barat meluncurkan gerakan santri menabung di Provinsi Kalimantan Barat. 

TRIBUNPONTIANAK, PONTIANAK - Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Kalimantan Barat bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Barat meluncurkan gerakan santri menabung di Provinsi Kalimantan Barat pada Jumat 19 Maret 2021.

Kegiatan ini dilakukan di Ponpes Al Jihad Pontianak.

Gerakan santri menabung secara simbolis ditandai dengan pembukaan 1.000 rekening simpanan pelajar (simpel) Syariah untuk 1.000 santri dari berbagai pondok pesantren di Pontianak dan Kubu Raya.

Daftar Fintech Berizin di Indonesia ! Cek 148 Fintech Terdaftar OJK

Kepala Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) Moch Riezky F Purnomo menjelaskan gerakan santri menabung dicanangkan sebagai inisiatif strategis OJK sebagai anggota TPAKD Provinsi Kalimantan Barat dalam rangka meningkatkan angka inklusi keuangan.

Hal tersebut sejalan dengan arah strategi nasional keuangan inkusif yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia dimana angka inklusi keuangan ditargetkan mencapai 90% pada tahun 2024.

“Jumlah penduduk muslim sekitar 200 jutaan. Namun yang menabung masih di bawah 70 persen,” ungkap Riezky.

Dia berharap gerakan ini bisa mengajak masyarakat khususnya santri bisa memiliki tabungan.

OJK Dorong Mahasiswa Tergabung di FOSSEI Jadi Agen Literasi Keuangan Syariah

Menurutnya pula program ini sejalan dengan program milik Pemprov Kalbar yakni menyediakan beasiswa pelajar.

“Beasiswa itu tidak bisa diambil secara cash, mereka harus memiliki rekening tabungan. Makanya ada program Satu Rekening Satu Pelajar, jadi semua program ini sejalan,” ujar Riezky.

Kegiatan ini juga sebagai tindak lanjut Surat Edaran (SE) Gubernur Kalimantan Barat nomor 2061/EKON-A tanggal 24 Agustus 2020 tentang Program Satu Pelajar Satu Rekening Provinsi Kalimantan Barat.

Sebagaimana diketahui bahwa SE dimaksud diterbitkan dalam rangka menindaklanjuti Keputusan Presiden nomor 26 tahun 2019 tentang Hari Indonesia Menabung serta dalam upaya mewujudkan keuangan inklusif di Provinsi Kalimantan Barat.

Baca juga: OJK Apresiasi Kehadiran Galeri Investasi yang Telah Mencapai 500 Unit se Indonesia

Serta mendorong budaya menabung peserta didik sejak dini melalui kepemilikan rekening oleh seluruh pelajar (Satu Rekening Satu Pelajar) termasuk oleh para santri.

Sebagai informasi bahwa data kepemilikan rekening pelajar di Provinsi Kalimantan Barat pada tahun 2020 yakni 634.401 rekening dengan total nominal di rekening sebesar Rp137,62 miliar.

Jumlah rekening tersebut hanya sebesar 46% dari jumlah pelajar di Kalimantan Barat.

Luncurkan Security Crowdfunding, Upaya OJK Dorong UKM Manfaatkan Pasar Modal

Selain itu jumlah sekolah yang telah berpartisipasi sebanyak 987 sekolah yang tersebar di 14 Kabupaten/Kota dengan 13 bank mitra.

Sebagai anggota dewan pengarah TPAKD Kalbar, Riezky menyampaikan bahwa sinergi lintas sektor seperti kegiatan ini sangat diperlukan guna mewujudkan target inklusi dan literasi keuangan sebagaimana diamanatkan Presiden Republik Indonesia.

“OJK berharap ini adalah awal yang baik untuk terus bersinergi meningkatkan literasi maupun inklusi keuangan syariah di Kalimantan Barat serta mensukseskan program satu rekening satu pelajar di Kalimantan Barat,” sampainya.

Ponpes Al Jihad Pontianak yang berdiri sejak 1969 dianggap sebagai pesantren yang telah “senior” dan melahirkan begitu banyak alumni dan telah tersebar hingga ke luar Kalbar.

Dia pun berharap agar Ponpes lainnya bisa meniru Ponpes Al Jihad Pontianak.

Kaleidoskop OJK 2020: Berbagai Upaya Jaga Stabilitas Industri Jasa Keuangan di Tengah Pandemi

“Kami berharap kerjasama dengan Pesantren ini bisa meningkatkan program ‘Kejar’ kami,” jelasnya.

Kepala Dinas ESDM Provinsi Kalbar Syarif Kamaruzaman mewakili Pemprov Kalbar mengatakan budaya menabung penting dimulai sejak dini. Tujuannya untuk mendidik anak agar bisa mengendalikan diri dalam bersikap konsumtif.

“Serta agar mereka bisa membelanjakan uang yang dimilikinya secara bijak. Kegiatan ini juga dapat melatih anak dalam mengelola keuangan secara bertahap sehingga pada saatnya nanti mereka dapat tumbuh menjadi masyarakat yang terampil dalam hal pengelolaan keuangan dan pada akhirnya mencapai kesejahteraan keuangan,” kata Syarif Kamaruzaman.

Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional, OJK dan Kadin Kota Pontianak Saling Sinergi

Komisaris Utama Bank Kalbar, Irjen Pol (Purn) Didi Haryono mengapresiasi kegiatan gerakan santri menabung tersebut.

Dia menuturkan harapannya agar para santri bisa memanfaatkan Bank Kalbar untuk menabung. Oleh karena Bank Kalbar merupakan bank milik daerah.

“Belum jadi orang Kalbar, kalau belum memiliki rekening Bank Kalbar. Mari sama-sama kita bangun daerah. Masyarakatnya memanfaatkan produk Bank Kalbar, dan kami terus membangun personil Bank Kalbar yang mumpuni,” ujar Mantan Kapolda Kalbar ini.  

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved