Baru Ditinggal Setengah Jam, Kantor Desa Tanjung Kelansam, Sintang Ludes Terbakar

Kantor desa terbakar, info pertama dari bidan yang ada di polindes, samping kantor desa, sekitar 20 meter. Itu yang melihat ada api

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Kantor Desa Tanjung Kelansam, Kecamatan Sintang, ludes terbakar pada Rabu, 17 Maret 2021, malam. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Kerugian material ditaksir ratusan juta rupiah. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Kantor Desa Tanjung Kelansam, Kecamatan Sintang, ludes terbakar pada Rabu, 17 Maret 2021, malam. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Kerugian material ditaksir ratusan juta rupiah.

"Iya, benar kantor desa tanjung kelansam terbakar tadi malam. Kejadian sekitar pukul 21.00 wib," kata PJ Kades Tanjung Kelamsam, Edy Paryanto, kepada Tribun Pontianak, Kamis 18 Maret 2021.

Saat kejadian, Edy sedang berada di rumah Sekdes.

Dia terkejut ketika mendengar informasi kantor desa terbakar dari Bidan yang berada di Polindes.

Baca juga: BREAKING NEWS - Tanah Bergerak di Sepauk Sebabkan 6 Rumah Rusak, Retak Hingga Terbelah

"Kantor desa terbakar, info pertama dari bidan yang ada di polindes, samping kantor desa, sekitar 20 meter. Itu yang melihat ada api. Bidan teriak ada kebakaran. Kami ke lokasi, api sudah sampai ke atas," ungkap Edy.

Setengah jam sebelum kantor desa terbakar, Edy mengumpulkan perangkat desa dan tokoh masyarakat.

Edy memperkirakan, ada 14 orang yang ikut rapat.

Rapat itu, membahas soal mengenai kegiatan tahun 2021 yang masuk dalam APBDes.

Itu merupakan kali pertama Edy memimpin rapat setelah ditunjuk sebagai PJ kades.

"Rapat pertama karena saya baru PJ di sana, saya memperkenalkan diri. Tadi malam ketemu dengan tokoh masyarakat, bahas mengenai kegiatan mana yang akan diperiortaskan lebih dahulu. Karena mau pilkades juga saya menyampaikan pesan kamtibmas," kata Edy.

Rapat yang dimulai pada pukul 17.30 wib, selesai pada pukul 20.30 wib. Selesai rapat, semuanya bubar.

"Setelah rapat kami berempat (yang keluar terakhir), sekdes yang kunci pintu kantor desa setelah itu ndak ada orang lagi ke sana," jelasnya.

Api sudah membesar ketika Edy dan perangkat desa tiba di lokasi. Perangkat desa dan warga berupaya menerobos masuk untuk menyelamatkan berkas, namun gagal.

"Ada usaha kami mau menerobos pintu dan sebagainya, karena dalam keadaan terkunci ndak mampu masuk," jelasnya.

Edy memperkirakan, kerugian materil mencapai ratusan juta.

"Korban jiwa tidak ada. Yang jelas berkas ludes, aset desa ludes, kalau diperkirakan dengan kantor desa dan sebagainya sekitar 300 juta. Karena memang di situ ada laptop, komputer, genset, mesin robin, berkas abis ludes. Itu pun kita dapat bantuan dari perusahaan PT SAM bantu padamkan api, sehingga kantor desa tidak rata dengan tanah," tukasnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved