Harap Perbaikan Jembatan Sakkok Singkawang Dipercepat Demi Hindari Kemacetan Jelang Mudik Lebaran

Jembatan dikawasan Sakkok tersebut, dia katakan, merupakan jalur utama transportasi yang menghubungkan berberapa wilayah langsung, seperti Mempawah, S

Penulis: Rizki Kurnia | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/RIZKI KURNIA
Sejumlah pengendara berusaha melintasi jembatan Sakkok yang sedang dalam proses perbaikan. Minggu 14 Maret 2021. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Anggota DPRD Kota Singkawang, Paryanto mengharapkan proses perbaikan jembatan di jalan raya Pasir Panjang, Kelurahan Sakkok, Kecamatan Singkawang Selatan, Kalimantan Barat, dapat segera dipercepat.

Menurut Paryanto, jembatan ini harus segera diselesaikan demi menghindari kemacetan panjang menjelang momen libur panjang dan mudik lebaran tahun 2021 yang berberapa minggu kedepan akan berlangsung.

"Paling tidak sebelum menjelang libur panjang atau mudik lebaran diharapkan sudah selesai dan normal untuk dilewati," harap Paryanto saat diwawancarai awak media, Minggu 14 Maret 2021.

Jembatan dikawasan Sakkok tersebut, dia katakan, merupakan jalur utama transportasi yang menghubungkan berberapa wilayah langsung, seperti Mempawah, Singkawang, Bengkayang dan Sambas.

Baca juga: Singkawang Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka, Ahyadi: Setop Tatap Muka Jika Zona Oranye

"Gak bisa kebayang kalau jembatan tersebut belum selesai, betapa panjangnya antrian kendaraan yan mau keluar dan masuk Kota Singkawang melewati jembatan itu," katanya.

Dampak kemacetan ini, menurutnya harus segera diantisipasi oleh Pemerintah baik Daerah, Provinsi maupun Pemerintah Pusat khususnya OPD yang menangani perbaikan jembatan Sakok tersebut.

Kemacetan yang terjadi akibat proses perbaikan jembatan tersebut bukan hanya terjadi ketika menjelang momen libur panjang maupun hari besar saja, namun, kemacetan kerap kali terjadi di akhir pekan.

"Setiap akhir pekan aja sudah macet," katanya.

Dalam mengurai kemacetan, menurutnya harus ada personil yang standby mengatur lalu lintas kendaraan yang masuk dan keluar di Kota Singkawang.

"Misalnya dengan menempatkan personil yang standby di situ, karena ketika kami lewat, terkadang ada, terkadang tidak ada personil yang mengatur," ungkapnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved