INVESTASI Paling Menguntungkan di 2021 Ternyata Bukan Emas, Obligasi atau Pasar Uang | Bitcoin ?

Sementara obligasi pemerintah yang tercermin dari Indobex Government Bond bahkan berkinerja negatif, yakni turun 2,16%.

Editor: Ishak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA VIA KONTAN.CO.ID
BERIKUT ALTERNATIF INVESTASI Paling Menguntungkan di 2021 Ternyata Bukan Emas, Obligasi atau Pasar Uang | Bitcoin ? Cek di artikel ini Senin 8 Maret 2021 / ILUSTRASI. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Apa investasi paling menguntungkan di tahun baru 2021 kali ini?

Pertanyaan itu tentunya menjadi satu di antara pertanyaan mendasar bagi mereka yang gemar berinvestasi dan mengembangkan uangnya di 2021 kali ini.

Terutama di tengah masa pandemi Covid-19 yang tak juga menunjukkan tanda menghilang dan angkat kaki dari Tanah Air saat ini.

Terkait hal tersebut, dikutip dari laman Kontan.co.id, seorang pakar investasi memberikan prediksinya

Baca juga: UPDATE Bunga Deposito Hari Ini Senin 8 Maret 2021, Bank Bukopin dan Mayora Tertinggi | Deposito BCA?

Apakah itu obligasi atau pasar uang?

Apakah juga termasuk di mata uang Kripto alias Cryptocurrency macam Bitcoin atau Dogecoin dan sejenisnya ?

Terkait hal tersebut, satu di antara pakar investasi di Tanah Air memprediksi, bahwa justru saham lah yang bakal jadi instrumen investasi paling cuan pada tahun 2021.

Adalah Reza Fahmi, yang memperkirakan bahhwa saham akan menjadi investasi paling menguntungkan di 2021.

Terutama bila dibandingkan obligasi, pasar uang, maupun tabungan emas.

Baca juga: APA Tiktok Cash dan Snack Video Apk! Masuk dalam 28 Investasi Bodong Menggandakan Uang yang Diblokir

Menutut Reza Fahmi dikutip dari laman Kontan.co.id Senin 8 Maret 2021 kali ini, kinerja instrumen investasi saham lebih moncer ketimbang insrumen investasi populer lainnya di atas tersebut.

Mengawali dua bulan dalam tahun ini, rupanya aset saham kelas berhasil menjadi instrumen investasi dengan kinerja paling apik.

Hal ini dapat dilihat dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG yang pada akhir Februari telah berada di level 6.241,79 atau naik 4,39% sejak akhir tahun lalu.

Kinerja IHSG tersebut berhasil mengalahkan instrumen investasi lainnya seperti obligasi, mata uang, dan juga emas.

Obligasi korporasi (Indobex Corporate Bond) tercatat hanya naik 0,62%.

Sementara obligasi pemerintah yang tercermin dari Indobex Government Bond bahkan berkinerja negatif, yakni turun 2,16%.

Baca juga: Daftar Entitas Ilegal 2021 ! Cek Daftar Aplikasi Bodong yang Masuk Daftar Investasi Bodong OJK 2021

Lalu, mata uang dengan kinerja paling baik, yakni poundsterling pun kinerjanya masih di bawah IHSG, yakni tumbuh 3,48%.

Sedangkan emas, justru menjadi instrumen investasi dengan kinerja terburuk setelah emas spot mengalami penurunan hingga 8,60%.

Head Business Development Division Henan Putihrai Asset Management, Reza Fahmi, mengungkapkan, kinerja moncer IHSG tidak terlepas dari terjadinya V shape recovery.

Hal ini terjadi dikarenakan langkah Bank Indonesia dan pemerintah yang menurutnya sudah tepat.

“BI dan pemerintah mengambil langkah tepat seperti kebijakan moneter dengan menurunkan suku bunga dan kebijakan fiskal dengan memberikan bantuan langsung tunai dan pengaturan investasi di Indonesia,”

“Ini beri dampak positif ke pasar keuangan kita,” kata Reza kepada Kontan.co.id, Jumat 5 Maret 2021 lalu.

Sementara terkait kinerja obligasi, Reza menilai tertekannya obligasi pemerintah pada awal tahun ini dipicu oleh kenaikan yield dari US Treasury.

Baca juga: VIRAL Snack Video Aplikasi Penghasil Uang, Kini Dibekukan Satgas Waspada Investasi

Selain itu, pelemahan yang terjadi di rupiah pada akhirnya semakin membuat investor asing memutuskan untuk sell off di obligasi Indonesia.

Ke depan, untuk itu Reza meyakini investor sebaiknya wait and see terlebih dahulu untuk pasar obligasi.

Ia melihat pasar saham yang akan punya prospek lebih menarik.

Apalagi, proses vaksinasi yang terus berjalan dan mulai menurunnya angka penularan Covid-19 dapat menjadi katalis positif.

Belum lagi, program-program stimulus ekonomi baik dari dalam negeri maupun global masih akan terus dilakukan.

Dengan adanya omnibus law dan SWF juga akan memicu investor asing untuk masuk ke pasar saham.

Reza optimists, berbagai faktor tersebut dapat mengerek IHSG naik ke level 6.700 pada akhir tahun ini.

Baca juga: Jokowi Legalkan Investasi Miras, Ekonom: Kalau Tidak Ada Miras, Tidak Ada Turis yang Datang

“Saham-saham siklikal, lalu saham yang terpengaruh oleh pemulihan ekonomi seperti sektor konsumer menarik untuk dipertimbangkan,’

“Belum lagi, saham dari sektor properti dan otomotif yang terkena dampak positif dari stimulus pajak,’

“Lalu, saham-saham yang mendukung bisnis digital dan ESG (Environmental, Sustainable, dan Governance) juga cukup menarik,” imbuh Reza.

Dengan kondisi saat ini, Reza merekomendasikan susunan portofolio dapat dibagi menjadi 60% pada reksadana saham, 25% reksadana pasar uang, serta 15% reksadana campuran atau pendapatan tetap.

Materi di artikel ini juga telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Inilah instrumen investasi yang diprediksi paling cuan tahun 2021

Penulis: Ishak

Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved