Jaga Kebersihan Lingkungan, DLH Pontianak Minta Warga Pilah Sampah Rumah Tangga
Dan kami juga mendapatkan bantuan mesin pencacah sampah plastik dua unit dari Balai Jalan Nasional Wilayah Kalimantan Barat,
Syamhudi mengatakan ekonomi sirkular segmentasi ekonomi hijau ini akan tersaji dengan budidaya BSF/maggot. Per hari, kata Syamhudi, KSP bisa mengelola sampah sebanyak 120 kilogram.
Baca juga: Wali Kota Edi Kamtono Minta Semua Pihak Peduli Sampah, Jadikan Pontianak Bersih dan Bernilai Ekonomi
Sedangkan dalam kondisi normal panen maggot segarnya bisa capai 600-700 kilogram dengan harga Rp 7.000 per kilogram. Kemudian, untuk penjualan telur maggot bisa mencapai 300-400 gram dengan harga Rp 10.000 per gram.
“Pemerintah Kota Pontianak mestinya mencari rol model bisnisnya. Ini penting, agar semakin kuat masyarakat yang bergerak budidaya BSF/maggot ke depannya,” kata Syamhudi mengingatkan dan menegaskan betapa pentingnya ekonomi kemandirian kerakyatan di tengah pagebluk Covid-19.
Manfaatkan Komposter
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono juga menyampaikan harapan masyarakat mau mengelola sampah sejak di rumah tangga, agar Kota Pontianak menjadi kota yang bersih.
"Kita minta Pontianak harus bersih, semua pihak harus peduli. Bagaimana kita mengurangi sampah di tempat Pembuangan Sampah Akhir," katanya usai membuka acara Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional Tahun 2021.
"Sampah di rumah tangga bisa dikelola dan harus sudah terpilah. Kita perbanyak bank sampah mini, kita manfaatkan bank sampah mini dan induk. Terus kita manfaatkan bank sampah sehingga bernilai ekonomis," tambah Edi Rusdi Kamtono.
Menurut Edi, masyarakat harus menjaga lingkungannya masing-masing, baik di tingkat rumah tangga, tingkat RT, RW, kelurahan dan kecamatan. Hingga saat ini, Edi mengatakan untuk TPA di Pontianak hanya ada satu.
Maka harus dilakukan upaya lain dengan memanfaatkan komposter dalam mengelola sampah. Komposter merupakan alat pengolahan sampah organik rumah tangga melalui pengomposan dengan memanfaatkan tong bekas yang dibenamkan ke dalam tanah.
Edi menilai kepedulian masyarakat terhadap sampah di Kota Pontianak masih perlu ditingkatkan.
"Masih perlu kita tingkatkan kepedulian dan kecerdasan masyarakat. Kecerdasan dalam mengolah sampah," ujarnya.
Tidak hanya lingkungan rumah tangga, saja namun menurut Edi tempat umum dan pusat perbelanjaan juga harus selalu bersih.
"Di lingkungan pasar menjadi gambaran, karena pusat ekonomi dan tempat berkumpulnya masyarakat, baik pedagang dan pembeli. Kalau kotor, cerminan dari ketidakpedulian terhadap sampah," pungkasnya.