Antisipasi Peningkatan ISPA, Diskes Kota Pontianak Siapkan Fasilitas Kesehatan di Puskesmas
alu dengan cara melakukan surveilans harian kasus ISPA. Sehingga jika ada kenaikan kasus yang signifikan maka akan segera dilakukan langkah-langkah p
Penulis: Anggita Putri | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidig Handanu mengatakan telah dilakukan upaya antisipasi mewaspadai peningkatan ISPA dengan mempersiapkan seluruh fasilitas kesehatan terutama di Puskesmas.
Lalu dengan cara melakukan surveilans harian kasus ISPA. Sehingga jika ada kenaikan kasus yang signifikan maka akan segera dilakukan langkah-langkah penanganan.
“Untuk di Puskemas kita sudah melakukan upaya preventif yakni dengan penyediaan obat-obatan. Terutama bagi pasien yang menderita sakit ISPA,” ujarnya, Senin 1 Maret 2021.
Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka SD dan SMP di Kota Pontianak Tetap Dilanjutkan
Namun dikatakannya untuk penyediaan rumah oksigen seperti kejadian lalu masih belum di putuskan. Karena resiko dengan adanya pandemi Covid-19 harus lebih berhati-hati. Jangan sampai ada penggantian alat justru akan menularkan Covid-19.
“Tetapi di seluruh Puskesmas sudah kita siapkan sarana dan prasarana termasuk oksigen untuk penanganan akibat kebakaran lahan,” ungkapnya.
Lalu untuk Penanganan pasien ISPA di masa pandemi Covid-19 sudah terpisah dengan pasien biasa. Jika dulu pasien ISPA disatukan dengan penyakit lain.
Tetapi sekarang penanganan di Puskesmas sudah terpisah sejak pandemi Covid-19.
“Jika ada pasien batuk pilek akan ditangani terpisah dengan screening seperti Covid-19,” ucapnya.
Selain itu perilaku masyarakat dengan pandemi Covid-19 saat ini sudah terbiasa menggunakan masker. Lalu dalam menjaga kebersihan dengan mencuci tangan juga telah dibiasakan.
Saat ini dikatakannya untuk pembelajaran tatap muka di Kota Pontianak akan berkoordinasi dengan BPBD Kota Pontianak serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Selain itu juga dengan BMKG dalam melihat potensi cuaca kedepannya.
“Kita akan mengambil upaya harian jika berpotensi besar dan resiko tinggi lalu diperkirakan masih akan berbahaya pada beberapa hari kedepan bukan tidak mungkin sekolah yang belum 100 persen buka kemungkinan akan ditunda,” inadnya.
Hal ini juga melihat beberapa waktu terakhir kualitas udara di Kota Pontianak menunjukkan kondisi tidak sehat, bahkan pada beberapa jam tertentu menunjukkan level berbahaya. (*)