BPBD Mempawah Sebut Lima Kecamatan Intens Terjadi Karhutla
Untuk yang intens terjadinya kebakaran sementara baru 5 Kecamatan, yaitu Mempawah Timur, Sungai Pinyuh, Segedong, Jungkat, dan Anjongan
Penulis: Ramadhan | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Mempawah, Hermansyah, mengatakan pihaknya selalu melakukan patroli rutin, untuk antisipasi Karhutla di wilayah Kabupaten Mempawah.
"Kita dari BPBD, sejak tanggal 13 Februari sudah rutin lakukan patroli karhutla, sekalian membawa peralatan kalau sewaktu-waktu ada ada kejadian, maka langsung kita lakukan penangan yakni pemadaman," jelasnya kepada Tribun, Minggu 28 Februari 2021.
Dirinya mengakui, semakin hari memang semakin marak terjadinya karhutla di wilayah Kabupaten Mempawah.
"Ya, kita akui, semakin hari ada beberapa titik api di berbagai wilayah Kabupaten Mempawah, semisal di Kecamatan Sungai Pinyuh, Segedong, Jongkat, dan Mempawah Timur," katanya lagi.
Baca juga: Sat Reskrim Polres Mempawah Amankan Diduga Pelaku Karhutla Dusun Tekam Desa Sejegi
Hermansyah juga menyebutkan, pihaknya selalu memantau titik hotspot harian, yang dilakukan dua kali dalam sehari, yang dirilis oleh BMKG.
"Kita juga tetap memantau titik hotspot per harinya, yakni sehari dua kali, yaitu pukul 07.00 WIB sampai 17.00 WIB, dan 19.00 WIB hingga pukul 07.00 WIB," terangnya.
Dirinya juga mengungkapkan, untuk daerah potensi karhutla ada 28 Desa, yang tersebar di 8 Kecamatan, dari 9 kecamatan yang ada di Kabupaten Mempawah.
"Untuk yang intens terjadinya kebakaran sementara baru 5 Kecamatan, yaitu Mempawah Timur, Sungai Pinyuh, Segedong, Jungkat, dan Anjongan," jelasnya lagi.
Tidak lupa, Hermansyah juga menghimbau masyarakat, untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar.
"Mengingat, sekarang musim kemarau, kalau lahan gambut itu agak susah dipadamkan kalau sudah terbakar, dan juga bahayanya yakni menimbulkan asap yang bikin polusi dan udara tercemar," pungkasnya. (*)
