Alfa Tango Ingatkan Petugas Damkar Jaga Keselamatan saat Tangani Karhutla
Kalau petugas tidak sehat dan tidak selamat, gimana mau bantu orang lain. Ini perlu perhatian dari teman-teman di lapangan
Penulis: Jovanka Mayank Candri | Editor: Jovanka Mayank Candri
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketua Forum Komunikasi Pemadam Kebakaran Ateng Tanjaya meminta petugas pemadam kebakaran yang bertugas memadamkan amukan api kebakaran lahan dan hutan (Karhutla) tetap menjaga keselamatan pribadi saat bertugas.
“Kalau petugas tidak sehat dan tidak selamat, gimana mau bantu orang lain. Ini perlu perhatian dari teman-teman di lapangan,” ujar Ateng Tanjaya kepada Tribunpontianak.co.id, Minggu 28 Februari 2021.
Pria yang dikenal dengan sebutan Alfa Tango ini membenarkan ada personel pemadam kebakaran yang lemas akibat menghirup asap. “Saya juga malu loh. Kita yang hanya berada di rumah juga merasa sesak akibat asap dan debu, apalagi mereka yang ada di TKP,” katanya.
Ateng berharap pemerintah juga memberikan dukungan dengan menyiapkan mobil ambulance yang disiagakan di lokasi Karhutla. “Kami khawatir. Kami menolong, jangan sampai kami yang ditolong,” lanjutnya.
Dijelaskan Ateng, tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) petugas pemadam kebakaran sebenarnya hanya untuk kebakaran bangunan gedung dan perumahan. “Karen asap sudah mengancam harta, benda dan jiwa manusia di permukiman, jadi kami turun full sekarang,” lanjutnya.
Menurutnya, pemadaman api Karhutla sudah dilakukan petugas Damkar swasta selama sekitar sepekan terakhir bahkan sejak sebelum perayaan Imlek.
Pangdam, Kapolda dan Gubernur, lanjut Ateng, sudah memberikan perhatian. “Kami tidak perlu penghargaan dan pujian. Kami perlu perhatian. Kalau kami turun, tidak digaji tidak apa. Tapi untuk bekerja full dengan kondisi asap pekat kondisi kesehatan kami juga perku diutamakan,” paparnya.
“Kedua, manusia perlu makan dan minum. Konsumsi sangat diperlukan. Yang paling penting, mesin yang digunakan memerlukan minyak. Kami tidak menarik iuran dari masyarakat. Kami ikhlas bekerja. Jadi sudah ada perhatian pemerintah untuk kami seperti konsumsi dan minyak,” lanjutnya.
Perawatan peralatan, jelas Ateng, juga sangat dibutuhkan. Mereka tak mau, peralatan menjadi rusak saat memadamkan Karhutla. Jika itu terjadi, mereka akan kesulitan jika kebakaran terjadi terhadap gedung atau perumahan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/ketua-forum-komunikasi-pemadam-kebakaran-pontianak-ateng-tanjaya.jpg)