Vaksinasi Covid-19 Tahap Kedua Sasar Lansia, Kuota Vaksinasi untuk Lansia Pontianak 17.803 Orang
Jadi untuk tahap kedua sasaran lansia sebanyak 17.803 orang itu semuanya ada di Kota Pontianak.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Dinas Kesehatan Kalimantan Barat akan melanjutkan vaksinasi tahap kedua.
Untuk tahap kedua ini, akan menyasar warga lanjut usia (lansia) atau berusia 60 tahun ke atas akan menjadi sasaran vaksinasi tahap kedua, bersama pelayan publik seperti wakil rakyat, tokoh agama, pedagang pasar, guru, TNI, Polri, satpol PP, dan ASN, hingga wartawan.
Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Kalimantan Barat, Harisson mengatakan, bahwa pihaknya sudah menerima distribusi vaksin sebanyak 8.780 vial vaksin tahap kedua termin pertama pada Rabu 25 Februari 2021 lalu.
Ia menjelaskan bahwa vial vaksin tahap kedua termin pertama ini berbeda dengan vial vaksin tahap pertama.
Baca juga: Prioritas Vaksin Tahap Kedua Termin 1 Untuk Lansia dan Pelayanan Publik, Berikut Cara Daftarnya
Pada tahap kedua termin pertama ini, satu vial vaksin bisa untuk 10 orang dengan dosis 0,5 mililiter (ml) untuk setiap orang.
Vaksin tersebut, menurut Harisson, diprioritaskan kepada lansia dan pelayan publik di Kota Pontianak.
"Khusus Kota Pontianak yang merupakan ibu kota Provinsi Kalbar, kita akan melaksanakan vaksinasi untuk lansia. Jadi penduduk yang berusia di atas 60 tahun yang tinggal di Kota Pontianak yang memiliki KTP Kota Pontianak akan divaksinasi," katanya.
Harisson menyebutkan bahwa kuota vaksinasi untuk lansia ini sebanyak 17.803 orang.
Khusus untuk Kota Pontianak pendaftarannya sudah dimulai melalui pontianak.kemkes.go.id. Pada link tersebut, nantinya lansia akan diminta data.
Kemudian juga akan diminta untuk memilih tempat pelaksanaan vaksinasi, baik di puskesmas maupun di rumah sakit.
"Jadi untuk tahap kedua sasaran lansia sebanyak 17.803 orang itu semuanya ada di Kota Pontianak. Kemudian pelayanan publik sebanyak 28.172 orang," jelas Harisson.
Baca juga: Jadwal Vaksinasi Covid untuk Guru dan Tenaga Pendidikan di Seluruh Indonesia Mulai 24 Februari 2021
Dari jumlah itu, total keseluruhan yang akan menerima vaksin Covid-19 tahap kedua termin pertama ini sebanyak 45.975 orang.
Ia pun menjelaskan, yang dimaksud pelayan publik adalah wakil rakyat, tokoh agama, pedagang pasar, guru, TNI, Polri, satpol PP, ASN, wartawan, dan lainnya.
"Dan memang kita melakukan vaksinasi secara bertahap. Sesuai dengan distribusi vaksin yang diterima dari Jakarta dan distribusi vaksin ini sangat bergantung pada produksi di dunia maupun Indonesia," ujarnya.
Ketua Fraksi PKS-PPP DPRD Provinsi Kalbar Arif Joni Prasetyo mengatakan pentingnya skala prioritas vaksinasi kepada pelayan publik seperti tenaga kesehatan (nakes) dan itu harus terlaksana karena mereka sangat rentan terhadap penyebaran Covid-19.
"Termasuk juga prioritas-prioritas yang lain, kita sebagai masyarakat tentu harus mengikuti apa yang sudah menjadi protap dan prosedur yang ditetapkan oleh pemerintah," ujar Arif Joni Prastyo.
Ia menambahkan, bagi anggota DPRD sendiri, vaksinasi bahwa tinggal menunggu waktu pelaksanaan.
"InsyaAllah DPRD siap, tinggal menunggu jadwal saja. Begitu juga, kepada masyarakat yang lain saya harapkan ketika sudah dijadwalkan untuk diminta vaksin, segera mengikuti apa yang sudah dijadwalkan," jelasnya.
Wakil Ketua Bapemperda ini mengimbau kepada semua masyarakat, semua komponen, mulai dari tenaga kesehatan, pejabat pelayan publik termasuk lansia dan lain sebagainya itu sudah disusun jadwal vaksinasi oleh pihak terkait.
"Maka, semuanya ikut saja prosedur dan jadwal yang sudah ditetapkan termasuk di DPRD, teman-teman juga sudah siap," katanya.
Bentuk Kampung Tangguh
Selain vaksinasi, upaya mencegah penyebaran Covid-19 dilakukan Pemerintah Kota Pontianak dengan menggelar pelatihan kader Kampung Tangguh di Aula Sultan Syarif Abdurrahman (SSA) Kantor Wali Kota Pontianak, Kamis 25 Februari 2021.
Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan mengatakan, Pemkot Pontianak menyambut baik dan mendukung pembentukan Kampung Tangguh hingga tingkat RT/RW.
"Tujuan dibentuknya Kampung Tangguh ini sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan masyarakat," ujarnya.
Konsep Kampung Tangguh, sama halnya dengan Kampung Sehat, yaitu mendorong masyarakat untuk berinisiatif mengatasi masalah secara mandiri dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona.
Ia menyebut, hingga kini sudah terbentuk lima Kampung Tangguh di Kota Pontianak. "Jumlah ini akan diperluas lagi supaya semakin banyak kampung tangguh yang ada di Kota Pontianak hingga ke tingkat RT/RW," katanya.
Bahasan menjelaskan, ada tiga aspek kehidupan dalam Kampung Tangguh, yakni kesehatan, ekonomis sosial dan keamanan. Ketiga aspek itu sebagai landasan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Terbentuknya Kampung Tangguh hingga ke tingkat RT/RW, maka bisa terdeteksi jumlah orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 di suatu kawasan. "Sehingga titik-titik wilayah tersebut bisa dipetakan kategori zona masing-masing," jelasnya.
Bahasan menambahkan, pandemi yang sedang terjadi saat ini, harus ditanggulangi dengan memperkokoh semangat gotong royong memutus mata rantai penyebaran Covid-19.