Pahami dan Waspadai Long Covid, Berikut Penjelasan Ahli Epidemiologi

Gejala long covid lanjutnya, bervariasi, namun menurutnya paling banyak gejala long covid adalah kelelahan kronik, sesak napas atau napas berat, gejal

Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ Muhammad Rokib
Ketua tim kajian Covid-19 sekaligus ahli epidemologi Poltekkes Kemenkes Pontianak, Dr. Malik Saepudin, SKM.,M.Kes. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Mewaspadai Long Covid dan tahu cara pencegahannya adalah hal yang penting diketahui.

Ahli Epidemiologi sekaligus ketua tim kajian ilmiah Covid-19 Poltekkes Kemenkes Pontianak dan Ketua Muhmamadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Kalbar, Dr. Malik Saepudin SKM,M.Kes menjelaskan, bahwa menurut World Health Organization (WHO) mendefinisikan Long Covid-19 (post covid syndrom atau chronic covid) diartikan sebagai suatu kondisi gejala yang muncul pada pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19 berdasarkan hasil swab negatif.

Gejala long covid lanjutnya, bervariasi, namun menurutnya paling banyak gejala long covid adalah kelelahan kronik, sesak napas atau napas berat, gejala berdebar terkait dengan jantung, nyeri sendi, nyeri otot termasuk ada gangguan psikologis termasuk depresi pasca Covid-19.

Ia menilai, bahwa penderita Long Covid belum banyak mendapat perhatian. Padahal, studi menunjukkan, 1 dari 10 kasus Covid-19 berpotensi memiliki gejala virus corona yang berkepanjangan, satu bulan setelah infeksi, yang berarti jutaan orang mungkin menderita Long Covid alias mengalami gejala virus corona yang berkelanjutan.

"World Health Organization (WHO) melaporkan efek jangka panjang Covid-19 menyebabkan dampak yang berkepanjangan bagi sebagian orang. Bahkan pada orang dewasa dan anak-anak tanda didasari kondisi medis kronis. Beberapa gejala akan menetap atau berulang selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan setelah pemulihan awal. Hal ini juga bisa terjadi pada orang dengan penyakit ringan," jelasnya.

Baca juga: Malik Sarankan Lock Down Seratus Hari Guna Bebaskan Indonesia dari Covid-19

"Dokter Spesialis Jantung di RS Harapan Kita, menyebutkan dampak Covid-19 ada tiga prinsip dasar, yaitu hypoxia atau penurunan kadar oksigen dalam darah, peradangan dan trombosis atau pembekuan darah," lanjutnya.

Malik Saepudin menyebutkan, sedikitnya terdapat tiga fase ketika orang menderita Covid-19, yaitu fase viral, di mana ketika virusnya masuk dan berkembang dalam tubuh dan ketika pasien diberikan obat akan terjadi gangguan listrik jantung atau aretmia.

"Ada pula fase inflamasi atau peradangan di mana fase ini terjadi proses peradangan di paru-paru yang menyebabkan kadar oksigen di dalam paru berkurang," ungkapnya.

Lanjut dijelaskannya, kekurangan kadar oksigen atau hypoxia dapat mempengaruhi antara lain cidera pada jantung di mana pompa jantung tidak lagi normal. Pompa jantung normal adalah di atas 50%-60%. Ketika terjadi hypoxia pompa jantung menurun.

Malik mengatakan, berdasarkan laporan yang ada, long Covid-19 ini bisa muncul pada hampir semua populasi, hanya saja proporsinya yang berbeda.

"Ada beberapa kelompok yang berisiko lebih tinggi, misalnya pasien yang sudah memiliki komorbiditas seperti penyakit jantung dan paru kronik".

"Mereka akan lebih mudah mengalami masalah long Covid-19. Kemudian orang lanjut usia, atau orang-orang memiliki risiko penyakit kronik, seperti perokok," jelas Ahli Epidemiologi.

Baca juga: Ahli Epidemiologi Malik Saepudin Nilai Perlu Lock Down Skala Nasional Cegah Covid-19

Menurut Malik, berdasarkan beberapa laporan disebutkan, bahwa mereka yang tidak memiliki penyakit komorbid pun bisa mengalaminya.

"Survei yang dilakukan melalui telepon menunjukkan, 35 persen orang yang pernah terpapar Covid-19 kesehatannya tidak pulih seperti semula bahkan 2-3 minggu setelah dinyatakan negatif," ujarnya.

Mengingat dampak long Covid-19 ini sangat mengkawatirkan, maka Malik Saepudin menerangkan harus diwaspadai oleh semua pihak, terutama pemerhati masalah kesehatan, tenaga medis di Rumah Sakit, juga para pengambil Kebijakan di Provinsi/Kabupaten/Kota agar melakukan penanganan Covid-19 lebih baik, dengan mengutamakan upaya pencegahan. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved