Sebelum Gelar Belajar Tatap Muka, Kadisdikbud Pontianak Sebut Guru Harus Dipastikan Negatif COVID

Bahkan tidak hanya itu, sebelum dilakukan belajar tatap muka, tentu semua guru harus dipastikan benar-benar negatif covid-19 melalui tracking vaksinas

Penulis: Faisal Ilham Muzaqi | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/Muhammad Rokib
Kadisdikbud Kota Pontianak Syahdan. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kota Pontianak, Syahdan mengatakan, syarat untuk belajar tatap muka salah satunya adalah persetujuan dari orang tua siswa dan juga ketua komite sekolah.

Sebagaimana, pihaknya berencana akan menerapkan sekolah percontohan pada satu kecamatan satu sekolah tingkat SMP khususnya siswa kelas IX.

Namun untuk pelaksanaannya masih menunggu Surat Edaran dari Wali Kota Pontianak sebagai ketua Satgas Covid-19 Kota Pontianak.

Baca juga: Rencanakan Mulai Belajar Tatap Muka, Wali Kota Pontianak Tunggu Beberapa Hal Berikut Ini

Bahkan tidak hanya itu, sebelum dilakukan belajar tatap muka, tentu semua guru harus dipastikan benar-benar negatif covid-19 melalui tracking vaksinasi atau di swab test.

"Tergantung rekomendasi dari Satgas Covid-19 Kota Pontianak dan Dinas Kesehatan, divaksin atau diswab" katanya.

Dan tidak hanya pada guru, namun juga kepada para staf tata usaha, satpam dan semua petugas di sekolah.

"Dan juga setiap sekolah yang menjadi percontohan juga sudah siap dengan fasilitas pendukung penerapan protokol kesehatan," ujarnya.

Ia mengatakan untuk fasilitatas Kesehatan sekolah di Pontianak sudah siap. Namun memang untuk belajar tatap muka belum bisa diterapkan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq Handanu mengatakan, bahwa guru atau tenaga pendidik menjadi prioritas divaksin agar proses pendidikan bisa berjalan kembali, karena memang selama pandemi ini menjadi permasalahan yang dihadapi semua pihak.

Ia menerangkan vaksinasi kepada guru atau tenaga pendidik akan dilaksanakan pada vaksinasi tahap dua bersamaan dengan Aparatur Sipil Negara (ASN). 

"Imunisasi guru masuk tahap dua bersama ASN, TNI dan Polri. Menunggu droping vaksin. Jika guru telah diimunisasi maka keyakinan pendidikan bisa bergerak dan anak-anak bisa belajar dengan baik," jelasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved