Ciri-ciri Menopouse pada Wanita dan Efeknya pada Sistem Reproduksi, Endokrin, Saraf dan Ekskresi

Perubahan tersebut biasanya disertai gejala menopause beberapa bulan atau tahun sebelum mati haid tiba.

Editor: Nasaruddin
shutterstock via kompas.com
ILUSTRASI - Ciri-ciri Menopouse pada Wanita dan Efeknya pada Sistem Reproduksi, Endokrin, Saraf dan Ekskresi. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Ada beberapa ciri atau tanda pada seorang wanita yang mengalami menopouse.

Menurut Mayo Clinic, umur wanita menopause bisa berbeda-beda, tergantung faktor genetika dan kondisi ovarium.

Umumnya wanita mulai menopause di usia 40 tahunan atau 50 tahunan.

Menopause adalah masa yang menandai berakhirnya siklus haid wanita.

Wanita disebut mengalami menopause saat sudah melewati 12 bulan tanpa haid.

Menopause atau yang dikenal sebagai mati haid adalah proses biologis alami.

Cara Mencegah Kanker Payudara, Lakukan Sebelum Terlambat

Beberapa wanita mengalami menopause lebih awal setelah menjalani operasi pengangkatan rahim atau menjalani pengobatan tertentu seperti terapi kanker.

Sebelum memasuki masa menopause, wanita lebih dulu memasuki fase pramenopause, di mana kadar hormon seks berangsur-angsur turun.

Perubahan tersebut biasanya disertai gejala menopause beberapa bulan atau tahun sebelum mati haid tiba.

Berikut beberapa tanda-tanda atau ciri-ciri menopause yang lazim dialami wanita:

1. Haid tidak teratur

Melansir WebMD, gejala menopause yang paling banyak dialami wanita adalah siklus menstruasi mulai tidak teratur.

Siklus haid tersebut bisa lebih dari sekali sebulan, terlambat beberapa bulan, berlangsung lebih lama, atau sangat singkat.

Saat haid mulai tidak teratur, masih ada kemungkinan bagi wanita untuk hamil, namun peluangnya relatif kecil.

Selain terkait menopause, haid tidak teratur juga bisa dipengaruhi efek samping obat kemoterapi kanker, stres, dan masalah kesehatan lainnya.

Gejala Kanker Payudara yang Harus Kamu Tahu, Tak Hanya Muncul Benjolan

2. Sering kepanasan dan berkeringat di malam hari

Tanda-tanda menopause pada wanita lainnya yakni timbulnya rasa panas tanpa alasan yang jelas.

Terkadang, kulit wanita sampai memerah dan jantungnya berdetak dengan cepat.

Selain itu, keringat juga muncul di malam hari.

Rasa kegerahan ini acapkali sampai bikin terbangun.

Rasa panas atau gerah gejala menopause ini sangat bervariasi di antara para wanita.

Ada yang merasakannya sebentar, lama, ringan, parah, atau tidak mengalaminya sama sekali.

Namun, terkadang ciri-ciri menopause ini juga dirasakan wanita sampai beberapa tahun wanita mengalami mati haid.

3. Susah tidur

Kerap terbangun dan susah tidur lagi di malam hari juga bisa jadi tanda-tanda menopause pada wanita.

Kondisi ini dipengaruhi rasa tidak nyaman seperti sering berkeringat di malam hari.

Jika masalah susah tidur ini sampai mengurangi kualitas hidup, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dookter.

4. Suasana hati jadi murung

Perubahan hormon yang terjadi menjelang menopause dapat memengaruhi suasana hati menjadi murung.

Jika wanita punya riwayat gangguan kecemasan atau depresi, gejala menopause terkait suasana hati ini bisa menjadi lebih parah.

Apabila gangguan suasana hati ini berlangsung selama beberapa minggu, diskusikan dengan dokter.

5. Sering lupa

Faktor bertambahnya usia dapat memengaruhi daya ingat atau memori seseorang.

Saat memasuki masa mati haid, tanda-tanda menopause yang kerap dialami wanita salah satunya juga sering lupa.

Hal yang perlu diingat, sering lupa bukan semata terkait menopause.

Stres juga bisa menyebabkan gangguan memori.

6. Kurang bergairah

Tanda-tanda menopause yang kerap dialami wanita lainnya yakni jadi kurang bergairah.

Di sekitar masa menopause, beberapa wanita cenderung kurang berminat pada seks dan susah terangsang.

Kondisi ini dipengaruhi perubahan fisik seperti vagina jadi lebih kering dan seks terasa kurang nyaman.

Masalah ini bisa diatasi dengan menggunakan pelumas vagina saat berhubungan intim.

7. Perubahan fisik

Ciri-ciri menopause pada wanita juga meliputi perubahan fisik.

Wanita yang akan menopause secara alami kulitnya akan lebih kering dan rambutnya lebih tipis.

Beberapa wanita juga mengalami kenaikan berat badan selama menopause.

Tubuh wanita berubah jadi memiliki lebih banyak lemak di sekitar pinggang.

Selain itu, wanita yang akan memasuki masa mati haid juga kerap mengeluhkan sakit sendi, sendi kaku, sampai susah bergerak.

Kendati kurang nyaman, wanita tetap perlu aktif bergerak demi menjaga kebugaran tubuhnya.

Tanda-tanda menopause pada wanita sangat bervariasi, atau berbeda-beda satu sama lain.

Bahkan, ada wanita yang tidak merasakannya sama sekali.

Jika gejala menopause menimbulkan rasa tidak nyaman, segera konsultasikan ke dokter.

Efek Menopause

Wanita dikatakan mengalami menopause setelah tidak haid selama 12 bulan berturut-turut.

Menopause juga dikenal sebagai mati haid.

Usia menopause wanita kebanyakan mulai pertengahan usia 40 tahun sampai pertengahan 50 tahun.

Melansir Women's Health, menopause tidak terjadi secara tiba-tiba.

Tapi, melewati proses panjang selama beberapa tahun sebelumnya.

Sebelum mati haid, beberapa tanda- tanda menopause pada wanita seperti siklus haid jadi tidak lancar, bisa lebih lama atau lebih cepat.

Selain itu, beberapa wanita juga merasakan haidnya jadi lebih berat atau ringan ketimbang biasanya.

Dilansir dari Healthline, menopause bisa terjadi lantaran fungsi indung telur (ovarium) menurun seiring bertambahnya usia.

Penurunan fungsi indung telur ini memengaruhi turunnya produksi hormon kewanitaan yakni estrogen dan progesteron.

Penurunan hormon kewanitaan tersebut berdampak pada tubuh.

Berikut beberapa efek menopause pada tubuh wanita:

1. Efek menopause pada sistem reproduksi

Menopause atau berhentinya siklus menstruasi juga berarti tubuh berhenti memproduksi sel telur untuk pembuahan.

Tanpa pelepasan sel telur yang siap dibuahi setiap bulan, wanita tidak bisa hamil lagi.

Selain itu, penurunan hormon estrogen juga bisa menyebabkan vagina lebih kering, susah terangsang, dan gairah seksual menurun.

Tapi, jangan khawatir.

Rasa tidak nyaman saat berhubungan seks tersebut bersifat sementara.

Pelumas seks bisa membantu mengatasi masalah ini.

2. Efek menopause pada sistem endokrin

Sistem endokrin termasuk hormon yang bertanggung jawab mengatur organ reproduksi wanita.

Termasuk mengendalikan produksi hormon estrogen dan progesteron.

Turunnya hormon estrogen membuat wanita kerap merasa kegerahan dan mudah berkeringat, terutama di malam hari.

Kondisi yang bikin tak nyaman dan terkadang susah tidur ini bisa bertahan selama beberapa tahun setelah menopause.

Untuk mengatasi rasa tak nyaman sebagai efek menopause pada sistem endokrin, wanita perlu mengurangi kafein dan minuman panas.

Tak hanya itu, menopause juga bisa membuat tubuh menyimpan lebih banyak energi.

Dengan begitu, proses pembakaran kalori dan lemak tidak berjalan optimal.

Akibatnya, wanita yang menopause rentan mengalami kenaikan berat badan.

3. Efek menopause pada sistem saraf

Menopause dapat memengaruhi sistem saraf, termasuk bagian yang mengatur suasana hati.

Perubahan hormon bisa membuat suasana hati berubah-ubah, dari bahagia lalu mendadak sedih.

Wanita yang menopause juga bisa jadi murung atau mudah tersinggung.

Selain itu, menopause terkadang juga membuat wanita gampang lupa.

Jika perubahan suasana hati mengarah pada gangguan kecemasan atau depresi, ada baiknya wanita berkonsultasi ke dokter.

4. Efek menopause pada sistem ekskresi

Penurunan kadar estrogen dapat membuat kontrol kandung kemih tidak optimal.

Saat menopause, wanita bisa lebih susah menahan kencing sehingga terkadang sedikit mengompol saat tertawa, berolahraga, atau bersin.

Selain itu, wanita juga cenderung sering kencing. Dampaknya, beberapa orang jadi susah tidur di malam hari.

5. Efek menopause pada sistem kardiovaskular

Hormon estrogen secara alami memberikan efek melindungi pembuluh darah kardiovaskular.

Saat produksi estrogen menurun, risiko penyakit kardiovaskular juga jadi meningkat.

Kadar estrogen yang rendah dalam tubuh wanita juga memengaruhi kadar kolesterol.

Sehingga, risiko penyakit jantung dan stroke terkait kolesterol jadi meningkat.

6. Efek menopause pada tulang, otot, dan sendi

Menopause membuat kepadatan tulang wanita menurun. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko patah tulang dan penyakit osteoporosis.

Selama menopause, wanita juga kehilangan massa otot lebih tinggi ketimbang sebelum menopause.

Selain itu, sendi wanita yang menopause juga kerap kaku dan sakit.

Untuk meminimalkan risiko efek menopause pada tulang, otot, dan sendi, wanita disarankan untuk rutin berolahraga.

-------------

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Efek Menopause pada Tubuh Wanita"
Penulis : Mahardini Nur Afifah
Editor : Mahardini Nur Afifah

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Tanda-tanda Menopause pada Wanita"
Penulis : Mahardini Nur Afifah
Editor : Mahardini Nur Afifah

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved