Bupati Kapuas Hulu Serahkan NPHD Pengembangan Ubi Kayu ke Masyarakat Selimbau

Diharapkan, komoditi ubi kayu di Kapuas Hulu bisa berjalan dengan baik dan tambah berkembang kedepannya.

Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Sahirul Hakim
Bupati Kapuas Hulu Abang Muhammad Nasir saat memberikan ucapan selamat Hari Pers Nasional tahun 2021, di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kapuas Hulu, Selasa 9 Februari 2021. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUASHULU - Bupati Kabupaten Kapuas Hulu Abang Muhammad Nasir menyatakan, kalau dirinya kemarin Senin 8 Februari 2021, menyerahkan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) bantuan pengembangan ubi kayu tahun anggaran 2020 ke kelompok tani, di Desa Sekubah dan Desa Benuis Kecamatan Selimbau.

"Prodak ubi kayu ini sudah sejak lama dijajaki, bahkan juga sampai sudah berkerja sama dengan pihak Bogasari. Pihak bogasari sudah datang ke Kapuas Hulu, hanya saja terbentur karena regulasi dan sebagainya, ubi kayu juga harus ada sertifikasi benih bibitnya. Baru sekarang sertifikat itu keluar," ujarnya, Rabu 10 Februari 2021.

Nasir menjelaskan, kalau pemerintah daerah wajib mengangkat satu komoditi produk daerah, baik itu di sektor pertanian, perkebunan termasuk juga komoditi lainnya.

"Untuk itu pemerintah daerah memutuskan untuk mengangkat produk ubi kayu, dengan berbagai pertimbangan terutama dari segi lahan yang banyak dan luas," ucapnya.

Pemda Kapuas Hulu Bangun Sekolah dan Rumah Guru Kondisi Rusak

Diharapkan, komoditi ubi kayu di Kapuas Hulu bisa berjalan dengan baik dan tambah berkembang kedepannya.

"Walaupun di awal ini pasti akan banyak hambatan dan tantangan, namun dengan berbagai pihak maupun sektor, maka hal tersebut tidaklah sulit dilaksanakan," ujarnya.

Selain itu juga, Bupati berharap komoditi yang ada di Kapuas Hulu di bangun semuanya, mulai dari potensi alam, kratom, damar, ikan arwana, serta masih banyak potensi alam di Kapuas Hulu.

"Jadi kita bisa bersaing dengan daerah lain, serta mensejahterakan masyarakat," ucapnya.

Pemerintah kedepannya harus memberikan pemahaman kepada masyarakat, karena banyak yang belum bisa fokus kepada suatu potensi produk olahan.

“Banyak lahan yang tidur atau nganggur, ayo masyarakat manfaatkan itu jangnan mengharapkan satu komoditi saja,” ungkapnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved