Miss Chinese Indonesia 2020 Aldora Helsa, Bagikan Motivasi Positif dalam Program Triponcast
Dalam podcast yang bertemakan “Warna-warni Imlek 2021" tersebut, Dora sapaan akrabnya banyak membagikan cerita kepada Tribun.
Penulis: Rizki Fadriani | Editor: Hamdan Darsani
Bagaimana kita memperkuat satu sama lain, bisa melewati satu tahun yang lalu dan bisa memasuki tahun yang baru, itu memerlukan suatu kekuatan yang besar. Jadi Imlek itu sendiri, oke kita punya keluarga yang support kita, kita punya komunitas yang bisa jalan sama-sama kita.
Q : Persiapan apa yang biasanya Aldora lakukan bersama keluarga menjelang Imlek ini? Adakah makanan khas yang disajikan saat Imlek ini?
A : Kalau Imlek bersama keluarga, ya yang pastinya bersih-bersih rumah, bikin kue bareng, hias-hias rumah. Kalau kue sih pasti kue lapis ya, kalau makan bareng itu pas hari h-1 Imlek, kita makan besar bersama. Biasanya pasti ada mie panjang umur, doanya ketika kita makan mie panjang umur, kita bisa panjang umur di tahun yang baru itu.
Q : Tapi Imlek tahun ini pandemi Covid-19 masih melanda, apa yang akan dilakukan Aldora, mensiasati kondisi ini agar silaturahmi tetap terjalin?
A : Mungkin kepada orang yang lebih dituakan bisa kita kunjungi, tapi dengan protokol kesehatan yang benar-benar ketat banget, karena orang-orang yang lebih tua punya resiko lebih tinggi. Sebagai wujud penghormatan kita tetap kunjungi tapi tetap jaga diri juga.
Kemudian bagi teman-teman yang tidak bisa kita kunjungi ataupun mereka tidak terima tamu, silaturahminya bisa secara virtual menghubungi mereka seperti itu.
Q : Moment Imlek apa yang saat ini Aldora rindukan, mengingat saat ini kondisi sedang tidak memungkinkan?
A : Yang membuat rindu dengan momen Imlek adalah ketika jalan bareng bersama teman-teman, bisa sharing bareng mereka. Lalu bisa cicip makanan, biasanya makanan khas hanya munculnya waktu Imlek saja kan.
Q : Apa yang membuat seorang Aldora menjadi guru TK?
A : Berawal dari ketidak sengajaan, akhirnya terjun mengajar anak TK. Karena memang suka banget sama anak-anak, dan selalu mikir kalau anak-anak suatu hari nanti bisa jadi pemimpin. Itu yang selalu bikin Dora semangat.
Ya walaupun sebelum jadi guru TK, Dora sudah jadi guru sekolah Minggu. Itu yang selalu memotivasi Dora untuk ngajar. Mereka memiliki kesempatan untuk belajar, namun guru sedikit. Kian tahun anak-anak semakin banyak, itu yang membuat hati Dora selalu merasa gelisah. Oleh karena itu, Dora menerjunkan diri untuk menjadi guru TK
Q : Keputusan menjadi seorang guru TK ini apakah pernah ada yang menentang?
A : Banyak yang pro, namun juga ada yang kontra. Kalau kontra, banyak yang berpikir menjadi guru TK gajiny kecil, lalu bisa aja tanggung jawab ke anaknya besar banget apalagi ke orang tua. Tapi ya, justru motivasi nya yang lebih besar. Saya ingin anak-anak memiliki kesempatan belajar yang sama, didik oleh guru yang baik.
Q : Adakah pengalaman yang bisa dibagikan kepada Tribuners, untuk kegiatan bakti sosial yang dilakukan untuk menyambut Imlek ini?
A : Kegiatan bakti sosial tak terbatas pada Imlek saja. Tapi teman-teman saat Imlek juga membagikan sembako dan angpao kepada yang membutuhkan. Selain membagikan sembako, biasanya mengajar.