Jelang Imlek, Wakil Wali Kota Pontianak Sebut Harga Komoditas Masih Terkendali
Terkait, permintaan yang banyak menjelang hari perayaan keagamaan terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok. Sehingga biasanya dilakukan operasi pasar.
Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
lihat foto
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan mengatakan menjelang perayaan Imlek harga kebutuhan pokok masih terkendali atau fluktuatif.
"Lonjakan harga tidak terjadi secara signifikan ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan. Namun masih dalam batas yang wajar menjelang perayaan Imlek," ujarnya usai Coffee Morning dalam rangka mengantisipasi kenaikan gejolak harga pangan menjelang tahun baru Imlek, di Ruang VIP Walikota Pontianak, Selasa 9 Februari 2021.
"Seperti harga telur ayam ras yang dipengaruhi oleh bahan pakan yang memang distribusinya dari luar Provinsi Kalbar mungkin tersendat," lanjutnya.
Terkait, permintaan yang banyak menjelang hari perayaan keagamaan terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok. Sehingga biasanya dilakukan operasi pasar.
Namun kini, karena harga kebutuhan pokok hingga kini masih terkendali. Bahasan mengatakan untuk operasi pasar masih belum dilakukan.
Menurutnya, di Kota Pontianak inflasi saat ini masih dalam keadaan standar yakni diangka 2,11 persen.
Namun demikian, untuk mengantisipasi kenaikan inflasi, ia pun menerangkan bahwa Pemkot akan melakukan beberapa upaya, diantaranya ada antisipasi jangka pendek jika terjadi gejolak harga maka akan dilakukan operasi pasar.
• Forum Pontianak Utara Gelar Diskusi Publik Bersama Wakil Wali Kota Pontianak, Ini yang Dibahas
"Pemerintah Kota Pontianak tentu siap untuk melaksanakan operasi pasar dalam rangka pengendalian harga kebutuhan pokok," ungkapnya.
Sedangkan untuk jangka panjang, dikatakannya, banyak hal yang bisa dilakukan dalam upaya pengendalian harga kebutuhan pokok.
Pemerintah Kota Pontianak, lanjut Bahasan fokus untuk membuat neraca dengan diawali pemetaan jalur distribusi pasokan komoditas yang masuk ke Kota Pontianak.
"Berdasarkan masukan dari berbagai pihak diperlukan semacam neraca jalur pasokan kebutuhan yang masuk ke Kota Pontianak bisa di deteksi sejak awal. Artinya bisa dilakukan pemetaan sehingga jika terjadi sesuatu bisa dilakukan antisipasi sejak awal," katanya. (*)
