Roby Nazarudin : Kiprah NU Mengawal dan Memperjuangkan NKRI Tidak Perlu Diragukan

Lanjut dikatakan politisi PKB ini, dihari jadi NU yang ke 95 ini tentu akan banyak tantangan persoalan keumatan yang begitu kompleks.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Anggota DPRD Provinsi Kalbar Roby Nazarudin . IST 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Anggota DPRD Provinsi Kalbar Roby Nazarudin menegaskan jika peran dan kiprah NU mengawal dan memperjuangkan persatuan negara Indonesia tidak perlu diragukan lagi.

Hal ini dikatakannya tepat pada harlah 95 tahun Nahdatul Ulama atau NU yang merupakan satu diantara organisasi keagamaan terbesar diindonesia Sebagai jam'iyyah diniyah ijtima'iyyah ditanah air.

"Peran dan kiprah NU dalam mengawal dan memperjuangkan persatuan Negara Indonesia tidak perlu diragukan lagi, NU tidak hanya fokus pada penyebaran ajaran agama Islam secara inklusif, tapi juga NU hadir dalam tumbuh kembangnya dinamika keumatan dan kebangsaan yang berpegang teguh pada prinsip tasamuh yakni sikap terpuji, tawashut atau tidak memihak, tawazzun tidak ekstrime serta i'tidal atau tegak lurus dan adil," ungkapnya, Minggu 31 Januari 2021.

Legislator dapil Kota Pontianak ini menambahkan, ditahun 2020 Indonesia bahkan dunia diterpa musibah dengan menyebarnya pandemi covid-19, dan NU juga turut andil dalam melakukan berbagai gerakan kemanusiaan, hal ini, kata dia, membuktikan NU sangat memprioritaskan kemaslahatan umat dan negara.

Mahasiswa Magister Manajemen Untan 43 Gelar Workshop Untuk UMKM

Lanjut dikatakan politisi PKB ini, dihari jadi NU yang ke 95 ini tentu akan banyak tantangan persoalan keumatan yang begitu kompleks.

Mulai dari masalah ekonomi, sosial, budaya, kesehatan, hingga kemajuan tehnologi yang semangkin canggih yang menjadikan berbagai sumber informasi datang dengan cepat. Terlebih ditengah pandemi covid-19 yang saat ini juga belum tahu kapan akan berakhir.

Untuk itu, lanjutnya, NU diharapkan dapat melakukan inovasi-inovasi dakwah didunia teknologi digital yang semakin maju, serta mempercepat kemandirian ekonomi.

Dakwah digital menjadi salah satu cara yang diharapkan dapat terus menyebar dakwah Islam hingga ke penjuru negeri, sebab pandemi covid yang melanda mengharuskan tatanan normal baru dilakukan, dengan tidak sering berkumpul, dan berjarak saat ada pertemuan, sehingga dakwah digital diharapkan dapat menjadi upaya NU dalam menyebar syiar islam.

Sedangkan kemandirian ekonomi juga diharapkan peran dari NU yang tidak hanya berfokus pada penyebaran dakwah islam, nasionalisme serta pemikiran. Tiga pondasi itulah yang menjadi pilar berdirinya Nu pada tahun 1926.

Tiga pilar Utama NU adalah Nahdlatul Watton atau kebangkitan bangsa, sebagai semangat nasionalisme dan politik; Taswirul Afkar yakni kebangkitan pemikiran, sebagai semangat keilmuan dan keagamaan; serta Nahdlatul Tujjar atau kebangkitan ekonomi sebagai semangat pemberdayaan ekonomi.

"Sebenarnya kemandirian ekonomi telah dijalankan oleh nahdliyin, namun masih bergerak dinamis berdasarkan standar warga Nahdliyin, yang masih memerlukan perbaikan yang lebih baik," ujarnya.

"Dengan perubahan tatanan normal baru tentu perlu metode atau cara yang lebih baik dari sebelumnya, budaya yang biasa dilakukan tentu akan juga mengalami perubahan dalam mewujudkan kemandirian ekonomi, terlebih di Kalbar sendiri sedang berupaya mewujudkan desa mandiri yang tentu saja dapat menciptakan kemandirian ekonomi," tambah Roby.

Maka dari itu, kata Sekretaris Fraksi PKB DPRD Provinsi Kalbar ini, dengan semangat inovasi dakwah didunia digital dan kemandirian ekonomi oleh Nahdatul ulama di tahun 2021 tentu dapat semakin mengokohkan nilai-nilai keislaman, nasionalisme, dan kebersamaan.

"Tentunya bisa memberikan kemaslahatan bagi umat dinegara yang kita cintai bersama Indonesia," tutupnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved