KISAH Emak-emak Korban Arisan Online - Tergiur Arisan Singkat Miliaran Rupiah Berujung Gigit Jari
Dari informasi yang ia peroleh, setiap kali menanamkan saham, maka akan menerima bunga sebanyak 40 persen.
Di tengah para investor yakin, ternyata Tiara sampaikan bahwa arisan onlinenya collapse. Sontak, para investor syok dan tidak terima.
"Tenyata, pada tanggal 9 Desember 2020, ia menyampaikan di grup bahwa ia collapse. Aku enggak baca waktu itu karena aku ikut ambil bagian dalam pemilu. Aku coba hubungi saudaranya, dan saudaranya bilang bahwa ia termasuk investor juga. Pokoknya aku dah pasrah lah," sambung Inggrid Pasaribu.
Bukan hanya Inggrid Pasaribu, ternyata sahabatnya yang namanya enggan ia sebutkan juga alami hal sama. Uang sahabatnya lenyap sebesar Rp 160 juta.
"Selain aku ada juga sahabatku yang kena sebesar Rp 160 juta. Dan pemilik arisol ini selalu bawa-bawa bahwa arisol berlatar belakang hukum," sambungnya.
• Penjelasan Ahli Hukum Kalbar Mengenai Ketentuan Kasus Arisan Tak Terbayar
Saat dijajaki oleh tribunmedan.id, selain Inggrid dan sahabatnya, seseorang yang tidak mau disebutkan namanya kehilangan uang sebesar Rp 48 juta. Ternyata, uang tersebut adalah modal yang akan dia gunakan bersama pasangannya menikah pada tahun ini.
Inggrid Pasaribu berharap agar uangnya segera dikembalikan oleh pemilik arisol tersebut.
"Makanya kami langsung buat laporan ke Polres Tarutung dan minta Pak Lambas Tony Pasaribu sebagai kuasa hukum kami. Harapannya, agar uang tersebut segera kembali," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, puluhan orang di kawasan Tarutung, Tapanuli Utara (Taput), menjadi korban penipuan arisan online bernilai miliaran rupiah.
Kuasa hukum para korban, Lambas Tony Pasaribu menyebutkan pihaknya akan segera menuntut pelaku usaha investasi bodong dengan inisial TBGP.
"Hingga hari ini, jumlah korbannya sudah mencapai 70 orang yang memberikan keterangan kepada kita atau melapor ke kantor kita, namun yang tanda tangan kuasa itu sebanyak 54 orang," ujar kuasa hukum korban, Lambas Tony Pasaribu saat dikonfirmasi oleh tribunmedan.id pada Kamis (21/1/2021).
Dari 54 orang yang telah membuat keterangan, ia memperkirakan uang yang masuk dalam arisol tersebut mencapai Rp 2 miliar.
"Jadi kerugian yang kita pegang sekarang itu yang riil, yang bisa kita pegang sekitar Rp 2 miliar. Tapi untuk total keseluruhan lebih dari Rp 4 miliar, bahkan dugaan sementara sudah sampai Rp 7 miliar," sambungnya.
Karena merasa tidak terima dan tertipu, para pemilik saham demo di kawasan rumah pemilik usaha investasi bodong tersebut.
"Upaya penyelesaiannya kan sudah kita lakukan dengan upaya persuasif. Jadi tanggal 9 Desember, saat dia (pelaku investasi bodong) bilang pihaknya collapse, jadi kan orang beramai-ramai ke rumah dia, demolah," sambungnya.
Lebih lanjut, ia memberikan keterangan perihal arisol yang mengakibatkan sejumlah kliennya tertipu.