Sugeng Hariadi: Kepala Sekolah dan Guru Laksanakan Inovasi Pembelajaran yang Kreatif
Dari bahan ajar atau silabus ini sebagai penunjang pembelajaran siswa dan para Kepala Sekolah serta guru harus kreatif mengolah pembelajaran
Penulis: Zulfikri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah mengeluarkan bahan ajar atau silabus untuk para kepala sekolah dan guru dalam melaksanakan pembelajaran tatap muka, Selasa 19 Januari 2021.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat Sugeng Hariadi mengatakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah mengeluarkan bahan ajar atau silabus sebagai bahan ajar bagi siswa di masa pandemi Covid-19 karena sekolah-sekolah tidak melaksanakan pembelajaran tatap muka.
Selain itu, Sugeng Hariadi menambahkan bahwa dari bahan ajar atau silabus ini sebagai penunjang pembelajaran siswa dan para Kepala Sekolah serta guru harus kreatif mengolah pembelajaran kepada peserta didik.
Baca juga: Tak Perlu Internet, Disdikbud Kalbar Wacanakan Murid Belajar Gunakan Flashdisk dan DVD
"Intinya memang tinggal tadi kreativitas dari kepala sekolah, para guru, dan tentunya juga kesadaran bagi para peserta didik atau murid itu sendiri. Jadi memang di masa pandemi ini disisi lain kita memang mau mengadakan pembelajaran tatap muka tetap disisi lain kita harus menjaga kesehatan dan keselamatan guru, peserta didik, dan semua warga belajar supaya tidak ada Kluster baru di Kalimantan Barat," tutur Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat Sugeng Hariadi.
Kemudian, ia menambahkan untuk kedepannya mudah-mudaham kasus virus Covid-19 menurun dengan adanya vaksinasi.
"Dengan adanya vaksinasi itu tentunya walaupun belum menyentuh masyarakat secara umum akan mengurangilah ya paling tidak kalau sudah tenaga medis, pelayan masyarakat semua sudah divaksin mudah-mudahan itu akan mengurangi karena masyarakat yang kebal dengan virus itu semakin banyak sehingga harapannya penularan akan semakin berkurang di Kalimantan Barat," pungkasnya. (*)