Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Isak Tangis Keluarga, Kerabat dan Tetangga Pecah Saat Peti Jenazah Beben Sofian Tiba di Rumah Duka
Sehingga sesuai permintaan keluarga korban, ketika keseluruhan anggota keluarga teridentifikasi baru diserahterimakan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Peti jenazah Beben Sofian (59), korban Sriwijaya Air SJ 182 tiba di kediamannya di Jl Urip Sumoharjo, Kelurahan Kantor, Kecamatan Delta Pawan, Kabupaten Ketapang, sekitar pukul 12.20 WIB, Rabu 20 Januari 2021.
Suasana haru tampak menyelimuti rumah duka. Isak tangis ratusan warga pecah, baik dari keluarga, kerabat hingga teman almarhum menunggu untuk melihat langsung peti jenazah yang dibawa menggunakan ambulans tersebut.
Peti jenazah dikeluarkan dari dalam ambulans dan dibawa menuju ke Masjid Al-Falah yang berada tepat bersebelahan dengan rumah duka untuk disalatkan terlebih dahulu sebelum dimakamkan.
Saat ditemui keponakan korban, Muhaiyan Siddik mengaku kalau pihak keluarga telah ikhlas atas musibah yang terjadi.
Baca juga: Wabup Sambas Akan Jemput Jenazah Kolisun Korban Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ182
"Kami dari pihak keluarga yang di sini maupun yang di Bandung sudah mengikhlaskan, karena ini musibah. Jenazah tidak perlu lagi dibuka dari peti, semua keluarga sudah mengikhlaskan. Anggap saja ini merupakan rahasia Allah," kata Muhaiyan saat menerima jenazah di Bandara Rahadi Oesman, Ketapang.
Selain itu mewakili pihak keluarga Muhaiyan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terutama Pemerintah Kabupaten Ketapang yang telah melancarkan proses pemulangan jenazah.
"Terima kasih juga kepada manajemen Sriwijaya Air yang telah memenuhi permintaan keluarga yang semula akan memulangkan bersamaan dengan jenazah Razanah, namun setelah rembuk keluarga kami menginginkan memulangkan terlebih dahulu almarhum Beben bin Ian," jelasnya.
Usai disalatkan jenazah kemudian dimakamkan di pemakaman keluarga H Abdul Hamid Datuk Kaya Laksmana Muda Kelurahan Kauman, Kecamatan Benua Kayong, Kabupaten Ketapang.
Sebelumnya, jenazah Beben Sofian tiba di Bandara Rahadi Oesman Ketapang pada Rabu 20 Januari 2021 sekitar pukul 11.50 WIB.
Jenazah tiba menggunakan pesawat Nam Air dengan nomor penerbangan IN 154 dari Pontianak.
Sesampainya di Bandara Rahadi Oesman, jenazah diterima Bupati Ketapang Martin Rantan dan Wakil Bupati Suprapto serta unsur Forkopimda Kabupaten Ketapang. Pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan penyerahan jenazah dan akta kematian oleh Wakil Bupati Ketapang Suprapto kepada keluarga korban.
Baca juga: Jenazah Mantan Ketum PB HMI Mulyadi P Tamsir Teridentifikasi, Bowo: Akan Dimakamkan di Sintang
Wakil Bupati Ketapang Suprapto dalam kesempatannya mengucapkan dukacita yang mendalam atas musibah yang terjadi. Ia berharap para korban diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa.
"Atas amal beliau semasa beliau hidup. Pada kesempatan ini kami Pemerintah Kabupaten juga menyerahkan akta kematian atas nama bapak Beben, semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya," kata Suprapto sambil menyerahkan akta kematian ke keluarga korban.
19 Korban Teridentifikasi
Selama 11 hari setelah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang mengangkut 62 orang penumpang termasuk awak pesawat, baru 40 penumpang yang berhasil diidentifikasi tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri Kramat Jati. Dari 40 korban, 17 di antaranya merupakan warga Kalbar.
Pada Rabu 20 Januari 2021, Pemprov Kalbar kembali menerima satu jenazah atas nama Beben Sopian warga asal Kabupaten Ketapang.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pontianak Yopi Haryadi mengatakan, hingga Rabu, sudah 9 jenazah yang diserahkan kepada Pemprov Kalbar.
"Pada hari ini kita menyerahkan kepada pihak Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat jenazah yang kesembilan atas nama Beben Sopian dan rencananya akan dikebumikan di Ketapang. Jadi dari sini akan diterbangkan ke Ketapang,” tutur Kepala Basarnas Pontianak Yopi Haryadi kepada wartawan usai serah terima jenazah korban kepada keluarga di Ruang VVIP Bandara Internasional Supadio.
Yopi menjelaskan, total sudah 17 penumpang yang berstatus warga Kalbar yang telah teridentifikasi.
Sebanyak sembilan jenazah sudah diserahkan dan delapan jenazah lainnya masih menunggu proses identifikasi. Pasalnya ada satu keluarga asal Kalbar yang belum teridentifikasi.
"Delapan masih menunggu. Menunggu dalam artinya karena ada satu keluarga atau rangkaian dalam keluarga ini masih belum teridentifikasi. Jadi, dari pihak keluarga meminta agar lengkap ketika seluruh keluarga sudah teridentifikasi baru diserahkan. Jadi masih ada 8 warga Kalbar yang sudah teridentifikasi tapi masih belum kita serahterimakan,” jelas Yopi Haryadi.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pontianak menambahkan, ada satu rombongan keluarga yang menjadi korban Sriwijaya Air Sj 182.
Saat ini sudah tiga anggota keluarga yang teridentifikasi, sementara dua lainnya masih dalam proses.
“Sehingga sesuai permintaan keluarga korban, ketika keseluruhan anggota keluarga teridentifikasi baru diserahterimakan,” katanya.
Yopi menyebut, dari delapan jenazah yang sudah teridentifikasi sudah diketahui namanya.
"Untuk yang belum diserahkan sudah teridentifikasi atas nama Kolisun dengan alamat di Sambas, Mulyadi di Pontianak, Andi Syifa Kamila Pontianak kalau tidak salah sudah teridentifikasi tapi belum diserahkan, Faisal Rahman dengan alamat di Sintang. Selanjutnya Shinta di Pontianak, Toni Ismail dari Pontianak, Rahmawati dari Pontianak, Athar Rizki Riawan dari Pontianak," ungkap Yopi.
Yopi menambahkan, jenazah korban atas nama Andi Syifa Kamila juga masih berada di Jakarta. Pihaknya masih berkoordinasi apakah jenazah dikebumikan di Jakarta atau dibawa ke Pontianak.
Ia mengatakan, pemulangan jenazah, tergantung permintaan keluarga korban.
"Kalau pihak keluarga menginginkan diserahkan walaupun tidak menunggu keluarga yang lain, akan difasilitasi. Tapi kalau memang ada keluarga yang menginginkan terkumpul dulu baru diserahkan, itu juga akan kita fasilitasi," pungkasnya.