HASIL Penelusuran Basarnas Soal Ada Sinyal SOS di Pulau Laki Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182

Heboh di media sosial tanda SOS atau permintaan bantuan terlihat di Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Editor: Mirna Tribun
KOLASE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
HASIL Penelusuran Basarnas Soal Ada Sinyal SOS di Pulau Laki Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Sebelumnya, tanda SOS tersebut muncul saat membuka Google Maps atau Google Earth dan memasukkan kata kunci "Pulau Laki".

SOS merupakan tanda bahaya yang menggunakan kode Morse Internasional.

Baca juga: Google Maps! Ada TOLONGGG di Pulau Laki Kawasan Tragedi Sriwijaya Air SJ182 - Sebelumnya Kata S.O.S

Tanda ini pertama kali digunakan pada 1 April 1905 oleh Jerman.

Tanda ini digunakan untuk meminta pertolongan dengan segera.

Heboh di media sosial tanda SOS atau permintaan bantuan terlihat di Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Tangkapan layar titik S.O.S di Pulau Laki yang terlihat di Google Maps(Google Maps)
Tangkapan layar titik S.O.S di Pulau Laki yang terlihat di Google Maps(Google Maps) ((Google Maps))

Tanda minta tolong itu dekat dengan lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Direktur Operasi Basarnas Brigjen Rasman MS mengatakan, pihaknya belum menerima terkait kabar tersebut.

"Sampai saat ini saya belum menerima informasi tersebut, belum menerima datanya nanti akan kita cek sesuai dengan informasi yang diberikan," kata Rasman di JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu 20 Januari 2021.

Rasman menegaskan, pihaknya tidak pernah mendapatkan keterangan adanya korban yang selamat dari tragedi jatuhnya pesawat itu.

"Sampai saat ini tidak ada keterangan yang kita dapatkan bahwa ada penumpang yang hidup," ucapnya.

Menurut Rasman bisa saja sinyal itu berasal dari Tim SAR yang memang berada di posko di sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki.

"Jadi untuk yang tanda SOS tadi kita coba dalami ya, saya tidak mau berspekulasi apa yang ada di situ," ungkap Rasman

Rasman menduga, sinyal tersebut bisa saja dikirim dari beberapa kru SAR yang juga membuka posko di Pulau Laki. Hal itu dilakukan untuk memudahkan tim bergerak ke lokasi.

"Untuk diketahui, tim penyelam kita itu ada yang berposko di Pulau Lancang, ada juga yang berposko di Pulau Laki. Kemudian ada juga yang di Tanjung Kain. Jadi mereka membentuk posko-posko itu kan untuk memudahkan mereka bergerak, karena tidak semua ada di atas kapal, kapal jumlahnya terbatas," tutup Rasman.

Baca juga: Suara Minta Tolong di Video Pencarian Korban Sriwijaya SJ 182, Pakar Buktikan Lewat Hasil Analisa

Baca juga: Satu Lagi Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ182 Asal Kabupaten Ketapang Tiba Bandara Rahadi Oesman

Pihak Google Hapus Tanda S.O.S dari Pulau Laki

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved