Kain Tenun Kerajinan Asal Kapuas Hulu Dapat Perhatian Khusus Semua Pihak

issa Ronny berharap agar kedepannya produk kerajinan daerah di Provinsi Kalbar khususnya Kapuas Hulu dapat menjadi komoditi daerah dan bisa di pasarka

Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Ketua Persit KCK Koorcabrem 121 PD XII Tanjungpura, Rissa Ronny dan didampingi Ketua Dekranasda Kapuas Hulu Erlinawati Nasir, saat berkunjung ke Balai Central Kerajinan Kabupaten Kapuas Hulu, Selasa 19 Januari 2021. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU - Balai Central Kerajinan Kabupaten Kapuas Hulu mendapatkan kunjungan langsung dari Ketua Persit KCK Koorcabrem 121 PD XII Tanjungpura, Rissa Ronny dan didampingi Ketua Dekranasda Kapuas Hulu Erlinawati Nasir, Selasa 19 Januari 2021.

Dalam kunjungan tersebut, Ketua Persit KCK Koorcabren 121 PD XII Tanjungpura, Rissa Ronny berharap agar kedepannya produk kerajinan daerah di Provinsi Kalbar khususnya Kapuas Hulu dapat menjadi komoditi daerah dan bisa di pasarkan keluar Negeri.

"Berbagai produk hasil kerajinan tangan khas Kabupaten Kapuas Hulu di Balai Central Industri kerajinan tangan unik yang dihasilkan dari para ibu-ibu pengrajin," ujarnya kepada wartawan.

Rissa menjelaskan, kunjungan di Kabupaten Kapuas Hulu Kapuas Hulu kali ini untuk memberikan motivasi dan moril kepada pengrajin agar kedepannya bisa menjadi yang terbaik.

Baca juga: Strategi Pemerintah Daerah Tangani Kasus Stunting di Kapuas Hulu

"Dalam kesempatan ini juga kita masih mengalami situasi Pandemi Covid-19 yang kita tidak tahu kapan akan berakhir, untuk itu saya mengajak kepada semua agar mematuhi protokol kesehatan untuk bersama-sama memutus rantai penyebaran Covid -19 ini," ungkapnya.

Ketua Dekranasda Kapuas Hulu Erlinawati Nasir menyatakan kunjungan dari Persit KCK Koorcabrem 121 PD XII Tanjungpura, merupakan motivasi bagi pengerajin di Kapuas Hulu.

"Jadi mereka mendapat perhatian khusus dari semua pihak, baik pemerintah daerah pusat maupun instansi pemerintah lainnya," ujarnya.

Diharapkan juga kedepannya untuk kerajinan ini supaya lebih berkembang lagi.

"Saya harapkan juga kedepannya kerajinan daerah Kapuas Hulu ini bisa di kenal oleh Nasional maupun internasional," ungkapnya. 

Terpisah sebelumnya, Kepala Bea Cukai Nanga Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia, Kabupaten Kapuas Hulu, Wijang menyatakan, ada sejumlah komoditi di wilayah Kapuas Hulu yang sudah siap untuk diekspor keluar negeri seperti di Malaysia.

"Komoditi yang sudah siap untuk di ekspor ke negara Malaysia diantaranya adalah kain tenun kerajinan masyarakat Dayak di Kabupaten Kapuas Hulu. Kemudian, madu, sahang, kayu lapis, dan minyak sirih," ujarnya kepada wartawan, di Kantor Bea Cukai Nanga Badau, PLBN Nanga Badau, Sabtu 16 Januari 2021.

Terus kapan akan dilakukan ekspor, jelas Wijang masih menunggu negara Malaysia membuka lockdown akibat penyebaran Covid-19.

"Diharapkan masalah pandemi virus Corona segera berakhir, sehingga ekspor komoditi segera dilaksanakan kembali," ucapnya.

Wijang menjelaskan, sebelumnya kalau Bea Cukai Nanga Badau sudah melakukan komunikasi dan koordinasi ke pemerintah daerah, baik Kabupaten Kapuas Hulu maupun Sintang, untuk mendorong pertumbuhan perekonomian perbatasan melalui penggalian komoditi yang berpotensi ekspor.

"Kami juga berupaya untuk bagaimana merealisasikan ekspor produk industri kecil menengah dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah di Kabupaten Kapuas Hulu dan Kabupaten Sintang itu sendiri," ujarnya. 

Terkait lock down, tambah Wijang, kalau pihaknya belum tau kapan akan dibuka kembali batas kedua negara ini baik Batas Indonesia maupun Malaysia. "Kita sangat berharap pandemi Covid-19 segera berakhir," ungkapnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved