Metode Hybrid pada Event Gebyar Ekraf Kalbar Jadi Percontohan pada Lauching COE Se-Indonesia
Metode Hybrid sendiri telah diterapkan Disporapar sebelumnya pada event Gebyar Ekraf Kalbar yang digelar secara virtual.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Disporapar Kalimantan Barat kembali menjadi percontohan Kemenparekraf untuk penggunaan metode Metode Hybrid
pada pelaksanaan Launching Calender Of Event (COE) Se-Indonesia yang akan digelar secara virtual.
Metode Hybrid sendiri telah diterapkan Disporapar sebelumnya pada event Gebyar Ekraf Kalbar yang digelar secara virtual. Pada tahun ini ditengah pandemi COVID-19, pelaksanaan launching COE dilakukan secara virtual dengan Metode Hybrid.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kalbar, Windy Prihastari mengikuti rapat virtual Kadisporapar Se-Indonesia terkait dengan rencana launching bersama Calender Of Event (COE) Se- Indonesia beberapa waktu lalu.
Baca juga: Win Digital Khatulistiwa Kembangkan Aplikasi di Kalimantan Barat dan Go Nasional
Ia menjelaskan adapun yang didiskusikan dari kemenparekraf RI yaitu bagaimana konsep yang akan diangkat pada pelaksanaan launching COE.
“Kalau keadaan normal kita pasti berada di Jakarta atau Kemenparekraf menunjuk salah satu destinasi wisata yang ada di provinsi,” ujarnya, Minggu 17 Januari 2021.
Pada rapat virtual tersebut, Kemenparekraf melalui Deputi Bidang Pemasaran Produk Wisata dan Penyelenggaraan Event ingin meminta masukan dari provinsi-provinsi di seluruh Indonesia untuk konsep pelaksanaannya.
Disporapar Kalbar direncakan akan menjadi percontohan Kemenparekraf untuk penerapan metode Hybrid pada pelaksanaan Launching COE Se-Indonesia. Karena Kalbar sebelumnya
melalui Disporapar Kalbar pada 5 Desember 2020 telah melaksanakan event Gebyar Ekraf secara virtual dengan metode hybrid.
“Disporapar Kalbar diminta untuk menyatakan dan memaparkan bagaimana persiapan, serta pelaksanaan-pelaksanaan kegiatan Gebyar Ekraf secara virtual yang kita selenggarakan yang memasukan tarian dan penampilan lainnya,” ujarnya.
Dalam hal ini bukan hanya tentang promosi pariwisata, tetapi bersinergi dalam rangka pemulihan ekonomi kreatif yang ada di Kalbar.
Windy mengatakan bahwa dengan metode hybrid memang semua dilaksanakan typing, tetapi ada juga yang langsung ditempat.
“Mereka sangat tertarik sekali dengan metode tersebut dan direncanakan launching COE Se-Indonesia akan dibuat metode yang sama seperti acara Gebyar Ekraf secara virtual di Kalbar menggunakan metode Hybrid,” jelas Windy.
Lanjutnya mengatakan termasuk karena didalamnya selain ada 17 sub sektor ekonomi kreatif juga menyiapkan plaffrom online untuk penjualan dan katalog yang sampai saat ini masih banyak pemesanan untuk produk tersebut.
“Karena partisipasipan kita dalam pelaksanaan Gebyar virtual bukan hanya di Kalbar, tetapi juga Se- Indonesia bahkan internasional, karena kita mengundang para duta besar,” ujarnya.