Jenazah Agus Minarni Korban Sriwijaya Air SJ182, Dimakamkan di Pemakaman Keluarga di Sengkubang
Sanak keluarga dan teman-teman almarhumah, serta masyarakat yang sudah menanti di rumah duka, langsung menangis ketika peti jenazah almarhumah diturun
Penulis: Ramadhan | Editor: Hamdan Darsani
"Saya mewakili pihak keluarga, mengucapkan terima kasih kepada saudara, kerabat sekalian, yang sudah mau mensholatkan, mendoakan mamak, dan mengantarkan hingga tempat peristirahatan terakhir," ujarnya.
Fauzan juga menyampaikan permohonan maaf jika kedua orang tuanya selama hidup mempunyai kesalahan atau khilaf.
Termasuk juga jika memiliki hutang piutang, untuk disampaikan kepada pihak keluarga.
"Kami mohon sekali lagi yang paling dalam, saya mewakili adik, keluarga dan semuanya, memohon ampun dan maaf kalau selama perjalanan hidup, Mamak dan Abah ada salah kata atau perbuatan," harapnya dengan tetap berusaha tegar.
"Dan juga kalau ada masalah hutang piutang, maupun janji silahkan diserahkan kepada saya ataupun adik maupun keluarga," tambahnya lagi.
Lanjut setelah itu, peti jenazah Agus Minarni diangkat dan dibawa menuju mobil Ambulance yang sudah terparkir di depan masjid, yang nantinya akan dibawa ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Ratusan pelayat pun ikut mengiringi Agus Minarni sampai ke tempat peristirahatan terakhirnya, yaitu di pemakaman keluarga, yang kira-kira 300 meter dari Masjid Rayyana Sengkubang.
Setibanya kembali Tribun ke pemakaman, tampak sudah ramai sekali orang-orang yang hadir, dan tentunya dengan tetap menggunakan masker.
Tampak hadir juga mendampingi sampai ke pemakaman yaitu, Wakil Bupati Mempawah, Muhammad Pagi, dan Kapolres Mempawah AKBP Fauzan Sukmawansyah.
Suasana haru pun muncul pada malam itu, ditambah sejuknya angin dan heningnya malam.
Jenazah Agus Minarni pun dimasukkan ke liang lahat sekira pukul 19.47 WIB, diikuti sholawat yang dihaturkan para pelayat.
Proses pemakaman Agus Minarni pun berjalan dengan sangat khidmat, dan tampak para pelayat yang hadir juga berusaha tegar dengan tetap menahan tangisnya. (*)