BMKG Kalbar: Insya Allah Badai Sudah Akan Segera Berlalu, Waspada Potensi Kebakaran Hutan dan Lahan

Lebih lanjut BMKG menyampaikan, model potensi hujan mengindikasikan hingga 6 hari ke depan potensi hujan di wilayah Kalbar cenderung rendah.

Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
KOMPAS.COM/HENDRA CIPTA
Banjir setinggi atap rumah merendam Kampung Tadan, Kecamatan Seluas, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Kamis (14/1/2021). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Stasiun Meteorologi Kelas I Supadio Pontianak (BMKG Kalbar) menyampaikan, potensi hujan di wilayah Kalbar semakin rendah.

Pantauan satelit cuaca pagi ini, Sabtu 16 Januari 2021 menunjukkan belum adanya pertumbuhan awan penghujan di wilayah Kab./Kota di Kalimantan Barat.

Prakiraan garis angin pada ketinggian 3.000feet mengindikasikan hari ini terdapat pola belokan angin yang menyebabkan adanya potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar Kalimantan Barat.

Lebih lanjut BMKG menyampaikan, model potensi hujan mengindikasikan hingga 6 hari ke depan potensi hujan di wilayah Kalbar cenderung rendah.

Namun demikian, pasang air laut cukup tinggi masih berpotensi terjadi hingga Minggu 17 Januari 2021.

Gelombang tinggi, bahkan sangat tinggi masih akan berlangsung cukup lama, khususnya di sekitar Laut Natuna.

Baca juga: Personel Polsek Parindu Bersihkan Pohon Tumbang Yang Tutup Jalan Raya

Baca juga: Banjir Landak Dua Dusun di Desa Ambarang, Kades : 3 Hektar Sawah Siap Panen Terendam

''Insyaallah badai sudah akan segera berlalu,'' tulis akun Instagram Info BMKG Kalbar.

Kecenderungan potensi hujan yang semakin rendah, membuat BMKG mengingatkan agar waspada dengan potensi kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalbar mulai Senin 18 Januari hingga 22 Januari 2021.

"Karena beberapa wilayah Kalbar masuk kategori Mudah hingga Sangat Mudah,'' jelas BMKG.

Hujan yang terjadi beberapa waktu terakhir berdampak terjadinya banjir di berbagai wilayah Kalbar.

Seperti di Ambarang, Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak, ada dua dusun yang mengalami banjir, Dusun Bongo RT 008/RW 003 dan Dusun Emperiuk RT 007/RW 002 Sebua.

Warga dari Dusun Bongo bahkan sudah mengungsi ke tempat aman.

Sementara banjir di Sebua menenggelamkan lebih kurang 3 hektar sawah milik warga.

Banjir juga terjadi di wilayah Sanggau Ledo, Kabupaten Bengkayang.

Di Dusun Duginang, tinggi air mencapai sekitar 2 meter.

Sementara dua Dusun lainnya, Dusun Momong dan Dusun Engkanang belum bisa dikonfirmasi, karena saat ini listrik padam dan tidak ada sinyal telepon.

Banjir juga terjadi di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar).

Banjir setinggi satu meter tersebut disebabkan luapan Sungai Sekayam akibat hujan deras yang terjadi dalam dua hari terakhir.

Kapolsek Entikong AKP Oloan Sihombing, dilansir Kompas.com mengatakan, anggota kepolisian telah mendatangi sejumlah wilayah terdampak dan mengevakuasi warga ke tempat yang lebih tinggi.

Oloan menyebut, berdasarkan data sementara, rumah terdampak banjir sebanyak 40 rumah di Desa Entikong, Kecamatan Entikong.

Selain itu, lanjut Oloan, juga terjadi longsor di Jalan Malindo, Desa Entikong.

Longsor tersebut menimpa satu rumah yang tidak berpenghuni.

"Pemilik rumah sudah pindah, dikarenakan sering terjadi longsor. Untuk sementara debet air sudah surut dan tidak ditemukan adanya korban jiwa," ucap Oloan.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved