Sriwijaya Air Jatuh

Pertemuan Terakhir Ebta Sama Sepupu yang Menjadi Korban Sriwijaya Jatuh : Istrinya Baru Melahirkan

Satu diantaranya adalah Ebta (40) yang tengah berduka lantaran ada pihak keluarga yang menaiki pesawat Sriwijaya Air tersebut.

Editor: Syahroni
KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO
Petugas memeriksa benda yang diduga serpihan dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang hilang kontak di perairan Pulau Seribu, di Dermaga JICT, Jakarta. 

Direktur Utama Sriwijaya Air Jeff Jauwena menyatakan pesawat SJ182 sempat tertunda keberangkatannya atau delay selama 30 menit akibat hujan deras.

"Delay akibat hujan deras, maka ada delay 30 menit saat boarding," kata Jeff dalam konferensi pers dari Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu 9 Januari 2021.

Sementara itu, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Suryanto Cahyono mengatakan pihaknya masih terus mengumpulkan berbagai informasi mengenai peristiwa jatuhnya pesawat SJ182 itu.

Sejauh ini, diketahui pesawat seri Boeing 737-500 itu berusia sekitar 26 tahun.

Ia dibuat pada tahun 1994.

Batal Terbang Bersama Sriwijaya

Dibalik tragedi jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJY812 ada kisah-kisah menyentuh hati dari para calon penumpang yang batal terbang menggunakan pesawat yang bertolak dari Cengkareng Soekarno Hatta-Pontianak.

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang pada Sabtu sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit Sabtu 9 Januari 2021.

Entah kebetulan atau memang rencana yang maha kuasa sehingga ada beberapa calon penumpang batal untuk terbang dengan pesawat naas yang mengangkut 62 orang tersebut.

62 orang itu terdiri dari 12 kru, 40 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.

Pesawat Sriwijaya Air sempat ke luar jalur yakni menuju arah barat laut pada pukul 14.40 WIB.

Baca juga: SOSOK Captain Afwan Pilot Pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang Jatuh, Pernah Menjadi Penerbang TNI AU

Baca juga: FAKTA BARU Pesawat Boeing 737-500 Sriwijaya SJY182 yang Terjatuh Berumur Lebih dari Seperempat Abad

Pihak Air Traffic Controller (ATC) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat.

Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak.

Basarnas kini telah mengerahkan kapal dan sea-rider menuju lokasi jatuhnya pesawat.

Batalnya beberapa calon penumpang Pesawat Sriwijaya Air naas tersebut tak terlepas dari kebijakan Pemerintah Provinsi Kalbar yang mewajibkan syarat masuk Kalbar harus negatif PCR dari virus corona.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved