Sriwijaya Air Jatuh
Distrik Manager Sriwijaya Air Grup Pontianak: Jumlah Penumpang 62, Untuk Kru Pesawat Ada 6 Orang
Faisal Rahman, Distrik Manager Sriwijaya Air Grub Pontianak saat konferensi Pers menyampaikan bahwa, dari data manifest pesawat, terdapat 62 orang yan
Penulis: Ferryanto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 182 yang lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno Hatta menuju Bandara Internasional Supadio kubu raya dinyatakan hilang kontak pada Sabtu 9 Januari 2021.
Hingga saat ini masih belum di ketahui pasti kondisi pesawat yang lepas landas sekira pukul 14.45 WIB.
Baca juga: Sejumlah Keluarga Penumpang Sriwijaya Air SJ 182 Histeris di Bandara Supadio Pontianak
Faisal Rahman, Distrik Manager Sriwijaya Air Grup Pontianak saat konferensi Pers menyampaikan bahwa, dari data manifest pesawat, terdapat 62 orang yang berada di pesawat tersebut.

"Didalam pesawat tersebut ada 62 jiwa, untuk kru pesawat ada 6 orang. Dan sementara hanya itu yang bisa saya Sampaikan,"ujarnya saat konferensi Pers di Bandara Internasional Supadio, Sabtu 9 Januari 2021.
TOTAL 59 Orang, Berikut Nama-nama Penumpang Sriwijaya Air Rute Jakarta - Pontianak yang Beredar
Sejumlah manifest nama-nama penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang dilaporkan hilang kontak beradar.
Pesawat tersebut dilaporkan hilang kontak, pada Sabtu 9 Januari 2021 sore WIB.
Daftar nama-nama penumpang yang beredar dapat di lihat di bagian bawah artikel ini.
Hilang kontak Pesawat Sriwijaya Air memang dibenarkan oleh Juru bicara Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI), Adita Irawati.
"Dipastikan lost contact," katanya.
Adita melanjutkan, berdasarkan informasi yang diterima pesawat tersebut kehilangan kontak di atas Kepulauan Seribu.

Kabar hilang kontak pesawat Sriwijaya Air SJ 182 awalnya dikabarkan oleh akun Twitter Flightradar24.
Akun centang biru itu mengabarkan Pesawat Sriwijaya Air hilang kontak setelah 4 menit lepas landas dari Jakarta.
Berdasarkan catatan di situs flighradar24.com, pesawat terbang pukul 14.36 WIB dari Bandara Seokarno Hatta.
Seharusnya pesawat tiba di Bandara Supadio pukul 15.15 WIB.
Namun, hingga saat ini pesawat tak kunjung mendarat.
Disebut Bawa 59 Penumpang
Informasi yang diperoleh Tribunnews.com, pesawat ini membawa 59 penumpang.
Terdiri 53 penumpang dewasa, 5 anak dan 1 bayi.

Pesawat ini merupakan pesawat Boeing 737-524 dengan registrasi PK-CLCV.
Pesawat itu hilang kontak 11 nautical mile lepas pantai Jakarta saat menanjak dari ketinggian 11,000 feet menuju 13,000 feet pukul 07.40 UTC atau sekitar pukul 14.40.
Diduga Jatuh di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu
Dikutip dari Kompas.com, Bupati Kepulauan Seribu, Djunaedi mengatakan pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak itu diduga jatuh di sekitar Pulau Laki.
"Betul (di Pulau Laki)," ujar Djunaedi kepada Kompas.com, ketika dikonfirmasi.
Baca juga: TOTAL 59 Orang, Berikut Nama-nama Penumpang Sriwijaya Air Rute Jakarta - Pontianak yang Beredar
Menurut Djunaedi, ia menerima informasi dari pihak kelurahan setempat yang menyatakan seorang nelayan sempat melihat ledakan api.
"Ya saya dapat informasi dari kelurahan dari nelayan bubu ada orang yang minta tolong, ada ledakan api di sekitar Pulau Laki," lanjutnya.
Kini, tim dari BASARNAS sedang menuju lokasi kejadian.
"BASARNAS sedang ke lokasi. Belum ada lagi informasi ke saya," tutupnya.
Maskapai Srwijaya Kumpulkan Informasi
Pihak Maskapai Sriwijaya Air masih mencari informasi mengenai penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang hilang kontak pada Sabtu 9 Januari 2021.
"Sampai saat ini masih terus melakukan kontak dengan berbagai pihak terkait guna mendapatkan informasi lebih rinci terkait penerbangan SJ 182 rute Jakarta - Pontianak," kata Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air Theodora Erika kepada wartawan.
Baca juga: UPDATE Nama-Nama Penumpang Sriwijaya Air SJ 182 yang Hilang Kontak Jakarta - Pontianak
Pihak managemen Sriwijaya Air menurut Theodora akan mengeluarkan pernyataan resmi setelah mendapatkan informasi yang valid.
"Management masih terus berkomunikasi dan menginvestigasi hal ini dan akan segera mengeluarkan pernyataan resmi setelah mendapatkan informasi yang sebenarnya," katanya. (*)