AMERIKA SERIKAT MENCEKAM - Wanita Pendukung Trump Tewas Ditembak di Dalam Gedung Kongres AS
Dikutip dari Daily Mail, Kamis 7 Januari 2021, pasukan Garda Nasional terpaksa dikerahkan untuk membantu polisi memberlakukan jam malam pukul 06.00...
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Amerika Serikat atau AS mencekam jelang pengesahan Joe Biden menjadi Presiden AS.
Kerusuhan massa pendukung Donald Trump pecah saat mereka berunjuk rasa di Gedung Capitol AS, Rabu 6 Januari 2020 sore waktu Amerika.
Seorang wanita pendukung Trump tewas setelah ditembak di dalam Gedung Kongres AS ketika pendukung Trump menyerbu gedung dan bentrok dengan polisi dalam upaya untuk menghentikan pengesahan kemenangan Joe Biden.
Wanita itu ditembak di bagian dada pada Rabu sore setelah kerusuhan terjadi ketika puluhan pendukung Trump melanggar batas keamanan di Capitol.
Ia meninggal dunia beberapa jam kemudian, kata sumber penegak hukum.
Belum jelas siapa yang menembak wanita itu.
Baca juga: Belum Dilantik, Anak Buah Joe Biden Akan Tenggelamkan Semua Kapal Tiongkok di Laut China Selatan
Puluhan polisi juga dilaporkan terluka dalam aksi kekerasan tersebut.
Setidaknya satu alat peledak ditemukan di dekat Capitol di tengah kekerasan, menurut sumber penegak hukum.
Dikutip dari Daily Mail, Kamis 7 Januari 2021, pasukan Garda Nasional terpaksa dikerahkan untuk membantu polisi memberlakukan jam malam pukul 06.00 sore di DC.

Ratusan pengunjuk rasa tetap berada di halaman Capitol setelah jam malam diberlakukan dan Walikota Muriel Bowser menolak untuk mengatakan apakah pelanggar akan ditangkap.
Capitol dikunci sekitar pukul 18:45 karena 'ancaman keamanan internal' setelah seorang petugas dilaporkan ditemukan tidak sadarkan diri.
Siapa pun yang berada di dalam gedung di kompleks Capitol diperintahkan untuk berlindung di kantor dengan pintu terkunci.
Sementara itu, kerusuhan lainnya muncul di gedung DPR negara bagian di seluruh negeri, termasuk di Georgia, Kansas, New Mexico, dan Texas.
Ketika pengunjuk rasa terus menduduki Capitol beberapa jam setelah kekerasan meletus, Presiden terpilih Joe Biden menyerukan 'massa untuk mundur' dan mengatakan pemberontakan itu berbatasan dengan hasutan.
Baca juga: DONALD Trump Kini Tak Lagi Presiden Amerika? Joe Biden Kantongi 306 Electoral Vote Electoral Collage

Trump - setelah diam hampir sepanjang sore - mengatakan kepada pendukungnya yang 'sangat spesial' di dalam Capitol bahwa dia mencintai mereka dan memahami rasa sakit mereka tetapi mendesak mereka untuk 'pulang'.