Luncurkan Security Crowdfunding, Upaya OJK Dorong UKM Manfaatkan Pasar Modal

Tujuannya untuk berpartisipasi dalam memanfaatkan industri Pasar Modal, yakni dengan memperluas Efek yang ditawarkan selain bersifat ekuitas (saham)

Editor: Nina Soraya
TRIBUN PONTIANAK/ NINA SORAYA
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menyampaikan sambutan saat Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia 2021, Senin 4 Januari 2021. 

Tambahan 1,8 juta dosis vaksinasi telah diterima pada akhir Desember 2020, sehingga terdapat 3 juta dosis vaksin yang siap untuk disuntikan.

"Pemberian vaksinasi secara gratis akan membangkitkan rasa aman untuk beraktivitassehingga roda perekonomian dapat bergerak lebih cepat,” katanya.

Dukungan program PEN juga akan dilanjutkan di tahun 2021 dengan alokasi anggaran sebesar Rp 372,3 triliun yang diarahkan untuk menjaga daya beli masyarakat, mendukung akselerasi pemulihan ekonomi, dan mendorong transformasi ekonomi Indonesia.

Baca juga: BREAKING NEWS: Pamit Ambil Rapot Elfrida Siswi SMA 2 Sungai Raya Dinyatakan Hilang Sejak 4 Januari

Keberadaan UU Cipta Kerja, menurut Airlangga juga diharapkan dapat membantu mengurangi dampak negatif pandemi terhadap tenaga kerja Indonesia, karena dengan undang-undang ini, reformasi besar akan dilakukan guna menjadikan Indonesia semakin kompetitif di pasar internasional dan domestik.

Airlangga juga mendukung upaya OJK dalam mendorong pengembangan UKM melalui pasar modal dengan layananSecurities Crowd Fundingyang bisa menjadi alternatif pendanaan bagi UKM.

Wimboh menambahkan, bahwa sinyal pemulihan ekonomi sudah mulai terlihat dengan pertumbuhan PDB yang membaik di Q3 dari minus 5,32% di Q2 menjadi minus 3,49%.

Baca juga: JADWAL Prakerja 2021 Cek Dashboard Prakerja.go.id Login Prakerja Gelombang 12 I Syarat & Cara Daftar

Kenaikan penjualan kendaraan bermotor, kinerja manufaktur yang kembali di zona ekspansi, dan indeks penjualan eceran yang membaik.

Hal ini ditopang oleh stabilitas sektor jasa keuangan yang tetap terjaga ditunjukkan oleh permodalan yang tinggi dengan CAR 24,19%, likuiditas yang memadai didukung alat likuid perbankan yang terus meningkat pada level tertinggi dalam sejarah mencapai sekitar Rp2,250 triliun.

Selain itu, profil risiko juga dapat dikelola dengan baik tercermin dari tingkat NPL terjaga di 3,18% ditopang oleh restrukturisasi sekitar 18% dari total kredit termasuk korporasi emiten.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved