Agar Tepat Sasaran, Bupati Jarot Ingin Penyaluran Gas LPG Melalui BUMDes
Oleh sebab itu, Jarot meminta agar pertamina, Disperindag, Pemdes, duduk bersama mencari solusi terbaik untuk penyaluran LPG agar tepat sasaran.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Try Juliansyah
lihat foto
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Bupati Sintang, Jarot Winarno menginginkan kedepannya penyaluran gas LPG melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) agar tepat sasaran. Menurutnya, hal ini bisa dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan harga dan kelangkaan gas melon tersebut.
Jarot mengatakan, untuk supplay sembako sejauh ini aman, namun gas LPG harganya fluktuatif ditingkat eceran.
"Gas LPG 3 kg subsidi, harganya gila-gilaan. Ada yang sampai Rp 50 ribuan," ungkap Jarot.
Oleh sebab itu, Jarot meminta agar pertamina, Disperindag, Pemdes, duduk bersama mencari solusi terbaik untuk penyaluran LPG agar tepat sasaran.
Baca juga: Sepanjang 2020 Tujuh Nyawa Warga Sintang Melayang di Sungai, Kasus Terakhir Belum Diketemukan
"Salah satu modelnya, yang sudah dikembangkan di beberapa kabupaten lain, penyaluran dengan fasilitas bumdes yang sudah ada, kita salurkan sesuai kuotanya per desa. Itu terbaik, kedepan harus seperti itu. Tapi saat ini tetap harus duduk bersama dulu, sama-sama kita control distribusi LPG 3 kilo ini. Kalau untuk sembako masih aman lah," kata Jarot.
Menurut Jarot, gas LPG 3 kg diperuntukan bagi masyarakat kurang mampu.
Namun, kadang hak subsidi itu tidak tepat sasaran.
"LPG 3 kg itu kan gas yang untuk masyarakat yang disubsidi. Kadang hak masyarakat diambil alih oleh yang tidak berhak. Sehingga terjadi kelangkaan dan kenaikan. Dua hal yang mesti dikontrol, bahwa memang itu LPG 3 kilo untuk yang berhak dan kedua masalah harga tadi," jelasnya. (*)
