Aisyiyah Singkawang Latih 130 Warga Menjadi Kader TBC, Berikut Penjelasan Henry Tri Purwati
Untuk dapat menjamin komitmen dari forum ini, maka diperlukan Pokja TB yang akan menjadi tim inti dan terdiri dari perwakilan komunitas, pemerintah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Sebanyak 130 orang warga Kota Singkawang dilatih untuk menjadi kader TBC.
Pelatihan itu diprakarsai Pengurus Daerah (PD) Aisyiyah Kota Singkawang melalui program Principal Recipient TB 'Aisyiyah (PR-TB Aisyiyah)
Ketua PD Aisyiyah Kota Singkawang, Henry Tri Purwati mengatakan pelatihan ini sudah diberikan dari awal tahun 2017 hingga akhir tahun 2019, dengan ditambah 30 kader TBC dari Dinas Kesehatan Kota Singkawang.
Henry Tri Purwatimengungkapkan, berbagai kegiatan telah dilakukan para kader TBC ini sepanjang tahun 2020, seperti memberikan edukasi, penyuluhan, sosialisasi, serta pendampingan terhadap pasien TBC.
Baca juga: Jadi Kader TBC Kota Singkawang, Reny dan Yuniarsih Nikmati Peran
Para kader TBC ini tersebar di lima Kecamatan dan 10 puskesmas di Kota Singkawang.
Mereka terjun langsung ke masyarakat memberikan edukasi dan penyuluhan sekaligus mencari orang-orang yang terindikasi atau suspek TBC untuk didampingi agar dapat diperiksa lebih lanjut oleh tenaga medis di Puskesmas.
Selain pembentukan kader, PD Aisyiyah Kota Singkawang juga telah membentuk komunitas TB tingkat kelurahan di Kelurahan Roban, Kecamatan Singkawang Barat pada bulan Oktober 2020 lalu dengan nama "Komunitas TBC Roban Sehatâ".
"Alhamdulillah sejak bulan Oktober kemarin dibentuk, sudah melakukan banyak kegiatan. Utamanya adalah kegiatan edukasi kepada masyarakat, penyuluhan, dan pendampingan," kata Henry Tri Purwati kepada awak media, Jumat 25 Desember 2020.
Hanya yang masih disayangkan, kata Henry, dari total 160 kader TBC yang ada, baru 30 persen atau sekitar 45 kader yang saat ini aktif.
Hal ini menyebabkan penyuluhan dan pendampingan kepada masyarakat masih belum maksimal.
Hingga pada Selasa 22 Desember 2020 kemarin, PD Aisyiyah Kota Singkawang menggelar pertemuan dengan sejumlah pemangku kepentingan penanggulangan TBC seperti organisasi masyarakat, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, pihak Puskesmas.
Baca juga: Gelar Pertemuan, Aisyiyah Kota Singkawang Bentuk Forum Eliminasi TBC
Kemudian perguruan tinggi (jurusan keperawatan Poltekkes), serta kader dan komunitas TBC untuk membangun kesepakatan bersama membangun sebuah forum komunikasi pemangku kepentingan untuk eliminasi TBC di Kota Singkawang.
Pada forum ini, seluruh pihak akan membagikan pengalamannya, menyampaikan permasalahan dan tantangan di lapangan, menyepakati solusi serta membagi peran masing-masing pihak dengan tujuan untuk menanggulangi TBC.
"Untuk dapat menjamin komitmen dari forum ini, maka diperlukan Pokja TB yang akan menjadi tim inti dan terdiri dari perwakilan komunitas, pemerintah, dan organisasi mantan pasien,"paparnya.
Dengan forum ini, dia katakan, sejumlah pihak yang tergabung akan melakukan monitoring dan evaluasi bersama terkait peran serta upaya yang perlu ditingkatkan untuk mengeliminasi TBC, yang mana berujung untuk meningkatkan keaktifan dari seluruh kader TBC di Kota Singkawang sehingga penanganan TBC lebih maksimal.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/henry-tri-purwati-5.jpg)