Presiden Tunjuk Sakti Wahyu Trenggono Jadi Menteri KKP, Daniel Johan Titip Aspirasi Nelayan Kalbar
"Intinya titip aspirasi nelayan Kalbar kepada Menteri KKP baru, entaskan nelayan Kalbar dari kemiskinan agar hidupnya lebih sejahtera," kata Daniel
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Daniel Johan berharap agar Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP) yang baru dapat memperhatikan nasib para nelayan.
Khususnya, kata Anggota DPR RI Fraksi PKB Dapil Kalbar 1 ini, ia berharap agar aspirasi nelayan di Kalbar dapat diakomodir yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat.
"Intinya titip aspirasi nelayan-nelayan Kalbar kepada Menteri KKP baru, entaskan nelayan Kalbar dari kemiskinan agar hidupnya lebih sejahtera," kata Daniel, Rabu 23 Desember 2020 kepada Tribun.
Pada reshuffle kabinet yang dilakukan jelang pergantian 2021, Presiden Jokowi menunjuk Sandiaga Salahuddin Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Wali Kota Surabata Tri Rismaharini atau Risma sebagai Menteri Sosial (Mensos).
Baca juga: Sandi Uno Jadi Menteri Jokowi, Yuliansyah: Terpenting Bisa Membangun Bangsa Semakin Baik
Yaqut Cholil Qoumas selaku Menteri Agama (Menag), serta Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP).
Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan (Menkes), dan Muhammad Lutfi sebagai Menteri Perdagangan (Mendag).
"Alhamdullilah, kita ucapkan selamat kepada segenap menteri baru dan bisa langsung tancap gas bekerja dalam menjawab tantangan ekonomi, dampak pandemik, dan keharmonisan antarwarga," kata Daniel.
"Ini pilihan terbaik presiden yang kita sambut dengan optimis dan lapang dada," tambahnya.
Selain itu, Daniel juga mengucapkan terima kasih kepada menteri sebelumnya yang sudah berbuat banyak untuk bangsa.
Lebih lanjut, Daniel juga menilai langkah yang dilakukan Jokowi merangkul seluruh elemen dalam kabinet walaupun sempat berbeda pilihan saat pilpres adalah langkah bijak.
"Pak Jokowi memberi contoh bahwa dalam kecintaan dan membangun bangsa harus kompak dilakukan secara gotong-royong," tukasnya. (*)