Perayaan Natal di Tengah Pandemi Covid-19, Sekjen MADN Imbau tetap Tetap Terapkan Prokes

Selain itu menjadi momen berkumpul dengan keluarga dan sahabat. Hari raya natal tentu menjadi momentum yang ditunggu setiap umat kristiani.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Ornamen pohon Natal yang terpasang di dekat tugu bundaran 1001 Ai Kota Singkawang menjelang perayaan Natal 2020. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sekjen Majelis Adat Dayak Nusantara (MADN), Yakobus Kumis mengatakan untuk perayaan Natal tahun ini tentu akan berbeda karena adanya pandemi COVID-19 yang melanda Kalbar.

Ia mengatakan perayaan natal dilaksanakan rutin setiap tahun dengan penuh kegembiraan karena menjadi momen berkumpul dan saling berkunjung dan saling mengucapkan selamat hari raya natal.

Selain itu menjadi momen berkumpul dengan keluarga dan sahabat. Hari raya natal tentu menjadi momentum yang ditunggu setiap umat kristiani.

Ia mengatakan adanya pandemi COVID-19 hampir setahun dan diakhir tahun di Kalbar juga masih berupaya keras menanggulangi covid-19.

“Saya mengimbau untuk seluruh masyarakat yang merayakan natal silahkan melaksanakan ibadah sesuai kondisi daerah masing-masing. Kalau di Kota Pontianak tidak bisa memaksakan untuk berada dirumah, kalau mau ibadah ke gereja terapkan prokes dan gereja juga sudah menerapkan prokes covid-19,” ujarnya kepada Tribun Pontianak, Minggu 20 Desember 2020.

Baca juga: Jelang Perayaan Natal dan Tahun Baru, Satgas Covid-19 Ingatkan Taati Protokol Kesehatan

Ia juga mengimbau sesuai anjuran pemerintah apalagi di daerah yang berada pada zona oranye, kuning ataupun merah, sebaiknya natal tahun ini hanya dirayakan diruang lingkup keluarga tidak ada kunjungan karena kondisi tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya.

“Gereja juga sudah siapkan Prokes, tapi kalau mau ibadah dirumah bisa secara streaming dan kalau ke gereja harus sesuai protap,” ujarnya.

Ia mengatakan gereja sudah menerapkan prokes COVID-19 mulai dari duduk berjarak di tandai dengan tanda social distancing dengan berjarak dua meter. Kalaupun umat datang tidak menggunakan masker , maka akan disuruh keluar.

Lanjutnya mengatakan kesadaran ini dalam rangka berupaya bersama pemerintah dan masyarakat untuk menerapkan prokes.

“Saya juga mengimbau kalau bisa dirayakan dirumah masing- masing bersama keluarga. Saya juga tidak menerima tamu dan tidak melakukan open house tahun ini hanya internal saja merayakannya dengan keluarga,” ujarnya.

Dikatakannya karena saat sekarang perlu kesadaran masing-masing jangan sampai kasus covid- 19 meningkat. Jadi harus hati-hati karena di Kalbar sendiri banyak kasus yang OTG.

“Perayaan natal masing- masing dirumah dan kita harus mampu menahan diri. Jadi tidak ada keramaian dan kerumunan dan tidak ada open house ,” jelasnya .

Ia mengatakan Ibadah juga bisa diikuti secara streaming yang sudah dimulai dari ibadah misa di hari minggu.

“Saya berharap perayaan natal tahun ini semua yang ada membantu pemerintah untuk menanggulangi penularan covid -19 dan tidak mengurangi hitmat natal walau tidak seperti tahun lalu,” ujarnya.

Ia mengatakan bahwa natal tidak identik dengan kemewahan, tapi bagaimana menggali nilai dari natal itu sendiri.

Sedangkan untuk malam pergantian tahun lebih baik dirayakan dalam kelompok keluarga tanpa kerumunan. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved