Jelang Nataru, Diskumindag Klaim Pasokan Gas di Sambas Aman

Salah satunya kata dia, adalah tentang ketersediaan gas di Sambas. Menurutnya, saat ini pasokan gas di Sambas relatif aman, dan antrian sudah mulai te

Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANESH VIDUKA
Ilustrasi Gas 3 Kg 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Kabupaten Sambas, Musanif, melalui Kabid Perdagangan Diskumindag Kabupaten Sambas, Nisa mengatakan untuk menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) pihaknya memang sudah mengumpulkan data-data terkait keperluan dan kebutuhan masyarakat Sambas.

Salah satunya kata dia, adalah tentang ketersediaan gas di Sambas. Menurutnya, saat ini pasokan gas di Sambas relatif aman, dan antrian sudah mulai terurai.

"Persiapan untuk menghadapi natal dan tahun baru ini, untuk gas sekarang antrian sudah mulai terurai," ujarnya, Minggu 20 Desember 2020.

Baca juga: Jelang Natal dan Tahun , Sejumlah Komoditas di Sambas Merangkak Naik

Hal ini kata dia, karena pemberlakuan kartu antrian di setiap pangkalan gas di Kabupaten Sambas sudah mulai berlaku.

"Karena sudah menggunakan kartu antrian untuk pengambilan gas dan lainnya," ungkapnya.

Kata dia, memang sebelumnya sempat terjadi kelangkaan gas di Kabupaten Sambas. Hal ini karena jumlah kebutuhan dan pasokan tidak sepadan.

Namun demikian, sekarang hampir setiap desa sudah mulai memiliki pangkalan sendiri sehingga bisa memutus mata rantai distribusi, sehingga terjadi pemerataan dan tidak terjadinya lonjakan harga karena distribusi yang jauh.

Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Kapolres Sambas Himbau Warga Jaga Kamtibmas

"Kelangkaan inikam karena jumlahnya belum sesuai dengan sasarannya. Karena ada desa yang jumlah sasarannya kecil, tapi pasokan lebih ya jadi lebih, dan yang besar sasarannya tapi pasokan kurang, pasti jadi kurang, sehingga menyebabkan antrian dan kelangkaan," ungkapnya.

"Tapi sekarang kita sudah mendorong setiap desa memiliki pangkalan. Jadi untuk distribusi masyarakat sudah tidak jauh lagi mencari ke pangkalan, dan bisa meratakan distribusi sampai ke masyarakat," jelasnya.

Saat ini ungkap dia, kuota gas untuk Kabupaten Sambas mencapai 3 juta lebih tabung setiap tahunnya. Oleh karenanya, dengan ada pangkalan di setiap desa, maka pembagian kuota itu diharapkan lebih merata. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved