Yusnira Remaja 17 Tahun di Desa Peniti Besar, Kecamatan Segedong Damba Bantuan

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Yusnira seorang gadis belia yang tinggal bersama keluarga di Rt.01 Rw.07 Desa Peniti Besar, Kecematan Segedong hanya menghabiskan hari-harinya di dalam rumah yang semua pintunya harus ditutup atau dipagar, jika tidak gadis berkebutuhan khusus itu bisa saja keluar dan pergi meninggalkan rumah.

Yusrina yang berusia 17 tahun ini sedari kecil memang berbeda dari anak pada umumnya, usianya memang telah bertambah namun sifat masih seperti anak-anak.

Kelainan mental inilah yang membuat sang ibu, Atika tak bisa jauh dari putrinya itu.

Semua kebutuhan anak harus di urus oleh ibu bahkan untuk mengganti popok.

Baca juga: Gerakan Santripreneur Nusantara Audiensi ke Wakil Bupati Mempawah, Ini Pembahasannya

"Dia (Yusrina) dari kecil memang sudah ada kelainan tapi lahirnya normal, akan tetapi waktu masih bayi sering kena step," Kata Atika belum lama ini.

Menurut Atika, ketika diperiksa menurut dokter, Yusrina mengalami gangguan saraf.

"kata dokter udah sampai kena saraf otaknya" sambung Atika.

Ia pun juga telah melakukan berbagai upaya dalam penyembuhan putrinya itu namun semua upaya itu belum membuahkan hasil.

"Dulu sering dibawa terapi, pengobatan medis hingga pengobatan alternatif," jelasnya.

Ekonomi yang sulit memperparah keadaan, hingga membuatnya tak berdaya dan pasrah melihat putrinya dalam keadaan demikian.

Sebelumnya Atika sempat mengajuakan permohonan bantuan kepada dinas sosial untuk anaknya yang berkebutuhan khusus itu.

"Saya berharap adanya bantuan dari pemerintah ataupun para dermawan untuk membantu putri saya," tuturnya.

Sebab penghasilan yang yang tak seberapa dari berjualan kue dari rumah kerumah hanya cukup untuk makan sehari, sedangkan suaminya hanya bekerja di ladang sebagai Petani padi. (*)