Sutarmidji: Kalau Petugas Mengarahkan Bayar Pajak Cash Harus Dicurigai Kedepan Bayar Sistem e-samsat
Menurut Gubernur Kalbar Sutarmidji layanan harus terus diinovasi sehingga memberikan berbagai kemudahan pada masyarakat.
“Jadi kita memang mengupayakan kedepan wajib pajak cukup membayar melalui sistem online dan tidak perlu mengantre lagi. Untuk pembayaran pajak kedepan memang harus dilakukan secara online karena kalau cash dikhawatirkan terjadi hal yang tidak-tidak (penggelapan, kongkalikong)” kata Sutarmidji saat diwawancarai di ruang kerjanya, Kamis 10 Desember 2020.
Ia menegaskan jika aplikasi bermasalah segera genahkan, hal itu selalu ia arahkan pada Bapenda.
“Makanya beberapa pejabat muda ditempatkan disitu, yang betul paham tentang IT agar dia bisa memperbaiki aplikasi yang ada. Harusnya pembayaran melalui esamsat atau online harusnya lebih cepat,” katanya.
Lanjut disebutkan Sutarmidji, “jika ada pegawai yang masih meminta masyarakat membayar secara cash itu harus dicurigai. Mengapa mereka tidak menyarankan melalui esamsat tapi malah menyarankan cash, itu tidak betul”.
Kepala Badan Pendapatan Daerah dimintanya harus mengetahui dan yang mengelola di Bapenda itu harus anak muda yang masih idealis.
Sementara Kepala Bapenda Kalbar, Mahmuda menyampaikan penggunaan esamsat sebetulnya sudah dirintis sejak beberapa tahun terakhir dan penggunaannya belum maksimal.
Ia menjelaskan saat ini masih mematangkan dengan pihak Bank Kalbar apa yang menjadi kas daerah terkait hambatan-hambatannya.
“Mudahan kedepan bisa lebih optimal pembayarn melalui online. Selain pemabayaran pajak kendaraan, tahun depan pembayaran untuk pajak permukaan juga online. Sekarang sedang dimatangkan untuk pembayarannya secara online termasuk pajak bahan bakar,” kata Mahmudah.
Sedangkan sumber daya manusia tetap dimanfaatkan untuk melakukan monitoring.