Pilkada Sambas

Polres Kerahkan 414 Personel Amankan Pilkada Sambas

Apel tersebut dilaksanakan guna pengamanan Pilkada Sambas, yang akan ditempatkan di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS)

Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Zulkifli
TRIBUN PONTIANAK/M Wawan Gunawan
Kapolres mengecek kesiapan pasukan, pada pelaksanaan apel pergeseran pasukan pengamanan TPS di Mapolres Sambas, yang akan disebar di seluruh TPS yang ada di 19 Kecamatan di Kabupaten Sambas, Senin 7 Desember 2020. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak M Wawan Gunawan

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Polres Sambas melaksanakan apel pergeseran pasukan Pengamanan Pilkada, di halaman Mapolres Sambas, Senin 7 Desember 2020.

Apel tersebut dilaksanakan guna pengamanan Pilkada Sambas, yang akan ditempatkan di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang ada di Kabupaten Sambas.

Kapolres Sambas AKBP Robertus Bellariminus Herry Ananto Pratiknyo mengatakan total ada 414 personil Polres Sambas yang diturunkan untuk mengamankan Pilkada Sambas.

"Sebanyak 414 personel kita turunkan.

Dan ini merupakan rangkaian dari operasi Mantap Praja Kapuas 2020, Polres Sambas," ujarnya.

Kata dia, dalam melaksanakan PAM TPS itu diharapkan para anggota polres Sambas bisa melakukannya dengan profesional dan netral.

"Professional dan netralitas kita utamakan, kepada seluruh anggota Polres Sambas. Dan itu tolong di praktekkan," ungkapnya 

"Kita wajib netral, ini berlaku bagi semuanya.

Termasuk saya, jika saya salah Ingatkan.

Karena netralitas kita adalah harga mati, karena itu semuanya dan masing-masing saling mengingatkan untuk netralitas," sambungnya.

Baca juga: VIDEO: Pelaksanaan Apel Pelepasan PAM TPS Polres Sambas

Selanjutnya ia meminta kepada para anggota untuk bisa memetakan wilayah yang di pegang masing-masing.

Salah satunya adalah untuk kerawanan akan bencana.

"Ketahuilah lingkungan kerja rekan-rekan semua di setiap lokasi pengamanan TPS.

Kenali mereka, siapa ketua TPS, tokoh masyarakat dan lain sebagainya," ungkapnya.

"Ini untuk bagaimana mengoptimalkan pengamanan pemilu di masing-masing TPS.

Sehingga bisa mengetahui potensi pertama gangguan Kamtibmas, dan yang kedua adalah rawan terhadap bencana," jelasnya.

Rawan itu pun kata dia ada dua. Baik itu bencana alam maupun bencana non alam.

Seperti curah hujan yang tinggi, maka bisa mengetahui dini potensi banjir dan lainnya.

"Jangan sampai logistik pemilu tidak bisa di pakai.

Jadi diteksi dini ini penting untuk kita, sehingga bisa di pindahkan jika terjadi bencana," tutupnya. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved