Pilkada Sintang

Pengakuan Hutan Adat Jadi Program Rumpak-Syarifuddin untuk Mengurangi Emisi Karbon dan Bencana Alam

Yang kita lakukan memastikan hutan yang masih ada di ambalau, serawai, hutan yang kita miliki harus jadi hutan adat.

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Jamadin
Dok. KPU Sintang
Pasangan calon bupati dan wakil bupati Sintang, Yohanes Rumpak-Syarifuddin.  

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,SINTANG - Pengakuan hutan adat akan menjadi program paslon bupati dan wakil bupati sintanh, Yohanes Rumpak dalam mengurangi emisi karbon dan bencana alam.

Hal itu menjawab pertanyaan pertanyaan seputar potensi bencana alam dan non alam.

Tim penyusun materi debat mengajukan pertanyaan persoalan tingginya potensi bencana alam dan kebakaran hutan yang diakibatkan oleh semakin menurunnnya daya dukung dan daya tampung lingkungan.

Indikasinya sintang menyumbang emisi karbon 3,18 Mt dari tahun 2010-2019, saat ini juga dihadapkan terhadap bencana non alam.

Baca juga: Ramli Andoi Pastikan Tidak Ada Hambatan Jelang Pelaksanaan Pilkada Sintang

Pandemi covid-19 berdampak pada kesehatan dan ekonomi masyarakat.

"Yang kita lakukan memastikan hutan yang masih ada di ambalau, serawai, hutan yang kita miliki harus jadi hutan adat. Sehingga itu mengurangi tidak terjadinya bencana di Kabupaten Sintang," jawab calon bupati sintang, Yohanes Rumpak.

Terkait dengan pandemi corona, Rumpak mengatakan harus memperbanhak testing dan treatmen, serta memperbanyak edukasi kepada masyarakat tentang beradaptasi dengan kebiasaan baru.

"Yang lain kita memasitkan bahwa ekonomi harus tetap tumbuh, kita harus memastikan hutan yang ada harus ada usaha produktif seperti karet, coklat dan sejenisnya," kata Rumpak.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved