Gubernur Sutarmidji Sebut Laboratorium Swasta Harus Perhatikan Pembuangan Limbah

Ia juga menyinggung masalah limbah yang tidak boleh dibuang sembrangan dan ketiks mengirim sampel harus di packing dan di kontrol sebenar- benarnya.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat, H Sutarmidji menegaskan untuk Laboratorium Swasta jangan main-main masalah virus dan harus bertanggung jawab apalagi terkait pembuangan limbah yang harus menjadi perhatian agar tidak membahayakan.

“Masak pemeriksaan dengan alat yang sama bisa satu positif dan satu negatif pasti itu tidak benar. Sehingga kalau di Untan sering kalibrasi uji mutu. Jadi di swasta juga harus uji mutu,” ujarnya.

Ia juga menyinggung masalah limbah yang tidak boleh dibuang sembrangan dan ketiks mengirim sampel harus di packing dan di kontrol sebenar- benarnya.

“Kalau ada step yang salah tidak bisa melakukan virus seenaknya. Apalagi kalau hasil rapid test dibuang sembarangan. Kalau dia reakitf kan bahaya. Kita skan tegas sebelum uji mutu tidak boleh operisional,” tegas Midji.

Baca juga: Ditemukan 7 Kasus Konfirmasi Positif Covid-19, Sutarmidji: Kalau Perlu Warkopnya Tutup Sebulan

Ia mengatakan sejauh ini ada dua Laboratorium Swasta yang ditutup karena ditemukan ada beberapa contoh kasus dan Limbahnya, serta uji mutu yang belum keluar.

“Maka jangan sampai orang yang positif lalu diperiksa di Swasta negatif setelah itu dua hari kemudian ilang penciuman itu bahaya.

Ada lagi bahwa dicatatannya kita masih positif. Tapi bersangkutan dia sudah negatif hasil Lab swasra, tapi setelah di swab ulang masih positif itu tidak benar,” tegasnya.

Ia meminta agar Laboratorium Swasta mrngikuti Protap dan harus diperhatikan kalau tidak akan ditutup permanen.

“Kalau tidak tutu permanen saja saya tidak peduli yang penting tidak membahayakan dan tolong limbahnya diperhatikan dan pembuangannya dan uji mutu harus kita evaluasi terus,” jelasnya.

Mengapa masyarakat terkadang memilih melakukan pemeriksaan di Laboratorium swasta karena mereka mau cepat karena ada urusan kepentingan tertentu.

“Kalau Lab kita 3 hari bahkan lebih dan kita akan bantu daerah untuk membangun Lab, dan biasanya masyarakat mencari pembanding di swasta dan Lab Untan. Karena di Lab Untan menunjukan kandungan virus didalam diri seseorang, tapi di swasta hanya menujukan hasil positif dan negatif viral load tidak keluar. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved